JAKARTA, Investor.id – Bursa saham Asia dibuka menghijau pada Jumat (3/4/2020), mengikuti kenaikan indeks saham Wall Street. Saham-saham sektor energi menjadi penopang pasar menyusul sinyal bakal berakhirnya perang minyak antara Rusia dan Arab Saudi.
Indeks Nikkei 225 pagi ini dibuka naik 0,59%, Hang Seng naik 0,84%, dan Kospi naik 0,1%. Sinyal bakal adanya kesepakatan antara Arab Saudi dan Rusia untuk mengurangi pasokan minyak menjadi katalis kenaikan saham sektor energi yang sudah terpangkas lebih dari 50% dalam tahun ini.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, melonjak US$ 5,01 atau 24,7% menjadi US$ 25,32 per barel. Sementara itu, harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman Juni, melonjak US$ 5,20 atau 21,0% dan ditutup pada level US$ 25,32 per barel. Ini adalah kenaikan terbesar dalam satu hari perdagangan, setelah Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia mengharapkan Rusia dan Arab Saudi mengumumkan pengurangan produksi minyak.
Trump mengatakan ia telah berbicara dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, dan mengharapkan Arab Saudi dan Rusia untuk mengurangi produksi minyak sebanyak 10 juta hingga 15 juta barel. Baik Rusia maupun Arab Saudi mengisyaratkan kesediaannya untuk membuat kesepakatan.
Sementara itu,Arab Saudi meminta pertemuan darurat para produsen untuk menghadapi gejolak pasar. Arab Saudi mengatakan akan mengadakan pertemuan darurat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), lapor media pemerintah Saudi.
Meskipun hari ini harga minyak telah melambung tinggi, tetapi dianggap masih cukup rendah. Harga minyak telah terpangkas lebih dari 50% pada tahun ini.
Harga Minyak merosot tajam pada awal Maret, ketika Arab Saudi dan Rusia gagal mencapai kesepakatan mengenai pengurangan produksi, dan Arab Saudi meningkatkan produksi menjadi lebih dari 12 juta barel per hari, serta mengirimkan kargo diskon di seluruh dunia.
“Pertanyaannya akan muncul, apakah mereka dapat menyetujui sesuatu? Dibutuhkan beberapa minggu Brent pada US$ 25 dan WTI pada US$ 20. Tampaknya Rusia lebih mudah didekati daripada sebulan lalu," kata Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut, seperti dikutip Reuters..
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan, Amerika Serikat belum mengetahui rincian resmi rencana Arab Saudi dan Rusia untuk mengurangi pasokan minyak dan belum akan meminta produsen minyak domestik AS untuk ikut memotong produksi minyak mereka sendiri.
"Meskipun menjadi berita utama hari ini, kami tetap skeptis bahwa kesepakatan untuk memotong produksi akan terwujud," analis di Capital Economics mengatakan.
Menurut dia, Arab Saudi tidak mungkin memotong produksi kecuali Rusia dan produsen non-OPEC lainnya, seperti Amerika Serikat dan Kanada, bergabung dalam pengurangan produksi yang terkoordinasi.
Sumber : Investor Daily
"bursa" - Google Berita
April 03, 2020 at 08:24AM
https://ift.tt/2xMt5te
Bursa Saham Asia Dibuka Menghijau - Investor Daily
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa Saham Asia Dibuka Menghijau - Investor Daily"
Post a Comment