Search

Dolar & Obligasi AS Menguat, Bursa Saham Asia Memerah - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan Kamis ini (16/4/2020) kompak melemah di tengah penguatan harga obligasi dan dolar AS serta pandangan ekonomi yang suram untuk kawasan Asia.

Di Asia, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi diprediksi berada di level nol persen untuk pertama kalinya dalam kurun 60 tahun pada 2020.

Pertumbuhan ekonomi yang suram ini dikarenakan eksportir diterjang oleh permintaan yang merosot di tengah badai pandemi virus corona (Covid-19) yang menyebabkan terjadi pembatasan aktivitas sehingga kondisi ini memaksa konsumen tinggal di rumah dan sejumlah toko ditutup.

Data perdagangan mencatat, pasar saham China daratan turun di awal perdagangan, dengan indeks Shanghai Composite turun 0,27%, sedangkan Shenzhen anjlok 0,5%. Sementara pasar saham di Hong Kong, indeks Hang Seng merosot 0,73%.


Pasar saham Jepang melemah, dengan indeks Nikkei 225 turun 1,35% terdorong oleh penurunan saham Fanuc (-2,64%) sedangkan indeks Topix melemah 1,08%.

Saham unggulan yakni Softbank naik 0,1%, sementara saham Fast Retailing turun lebih dari 1%. Saham perusahaan eksportir juga melemah, Panasonic anjlok hampir 4 %, Mitsubishi Electric turun lebih dari 3%, Canon turun lebih dari 2 % dan Sony ambles lebih dari 1%.

 

 

Pasar saham Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 ambles 1,95% menjadi 5.360,20, setelah jatuh ke level terendah 5.352 di perdagangan sebelumnya. Saham-saham sektor keuangan Westpac, ANZ Banking dan National Australia Bank melemah di kisaran 3,5% hingga 3,7%, sementara Commonwealth Bank anjlok hampir 3%.

Di sektor minyak, saham Santos jatuh hampir 4%, Woodside Petroleum turun 2% dan Oil Search turun 0,4% setelah harga minyak mentah Brent anjlok ke posisi terendah 18 tahun semalam.

Dari kawasan Asia lainnya, bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,39%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi sempat menghijau, namun pukul 09:50 WIB melemah 0,26% pada 4.694,09, dengan nilai transaksi tercatat Rp 2,4 triliun.

Sementara bursa saham Wall Street yang merupakan acuan atau barometer dari bursa saham global pada penutupan perdagangan pagi dini hari tadi terperosok ke zona merah karena penjualan ritel AS bulan Maret turun lebih dari yang diperkirakan, menggarisbawahi ekonomi yang suram akibat pandemi virus corona.


Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 445,41 poin atau 1,9% menjadi 23.504,35. Indeks S&P 500 turun 62,7 poin atau 2,2% ke 2.783,36 sedangkan indeks Nasdaq ambles 122,56 poin atau 1,4% ke level 8.8.393,18.

Rodrigo Catril, ahli strategi valuta asing senior di National Australia Bank, menulis dalam catatan pada Kamis bahwa berita utama seputar pandemi virus corona "terus melukis gambaran suram."

Secara global, lebih dari 2 juta orang telah terinfeksi oleh virus sementara setidaknya 133.354 korban jiwa meninggal, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

 

(har/tas)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
April 16, 2020 at 10:27AM
https://ift.tt/3ckNh4A

Dolar & Obligasi AS Menguat, Bursa Saham Asia Memerah - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dolar & Obligasi AS Menguat, Bursa Saham Asia Memerah - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.