Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka melemah cukup dalam pada pembukaan perdagangan Selasa (21/4/2020) menyusul gejolak pasar minyak dunia di tengah fokus pasar memantau wabah COVID-19.
Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Benua Biru, tertekan 2% di pembukaan. Indeks saham sektor minyak dan gas memimpin koreksi dengan anjlok sebesar 4,5%.
Selang 30 menit kemudian, koreksi Stoxx 600 surut menjadi 6,18 poin (-1,84%) ke 329,52. Di sisi lain indeks FTSE Inggris melemah 111,33 poin (-1,92%) ke 5.701,5, indeks DAX Jerman turun 241,61 poin (-2,26%) ke 10.434,29 dan CAC Prancis surut 107,45 poin (-2,37%) ke 4.420,85.
Saham emiten migas BP dan Repsol anjlok sekitar 5% di sesi pembukaan. Sementara itu, saham lainnya yakni emiten reasuransi SwissRe ambruk lebih dari 8% dan memimpin koreksi saham-saham unggulan di bursa Eropa.
Pasar minyak bergerak gila-gilaan pada Senin setelah permintaan dunia anjlok akibat kebijakan pembatasan sosial (lockdown) yang diterapkan di berbagai daerah, sementara kapasitas penampung minyak dikhawatirkan kian terbatas.
Harga kontrak berjangka (futures) minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Mei anjlok di bawah nol untuk pertama kali pada Senin. Pada pagi tadi, harga kontrak WTI berada di level US$ 1,35 per barel.
Kontrak tersebut jatuh tempo hari ini, sehingga pemegang kontrak bakal menerima barang yang telah dibeli lewat transaksi berjangka itu. Di tengah permintaan minyak yang anjlok, para investor di bursa berjangka (terutama pemilik kilang) pun berebut melepas kontrak tersebut.
Di tengah permintaan yang anjlok, para pembeli minyak mentah bakal tidak menanggung beban penyimpanan (untuk pengepul) atau beban pengolahan (untuk pemilik kilang) dan merugi karena minyak yang dimilikinya itu bakal teronggok percuma di pasar fisik.
Namun, pasar masih optimistis dengan harga minyak untuk periode sebulan ke depan. Kontrak futures minyak WTI untuk pengiriman Juni naik 3,23% menjadi US$ 21,09 per barel. Di sisi lain, kontrak berjangka minyak jenis Brent, tertekan 0,9% menjadi US$ 25,34 per barel.
Pelaku pasar bakal mencermati data tenaga kerja Inggris per Maret, yang masih tumbuh meski melambat. Jumlah penyerapan tenaga kerja baru bulan lalu turun menjadi 0,8%, dibandingkan dengan posisi Februari sebesar 1,1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags)
"bursa" - Google Berita
April 21, 2020 at 03:21PM
https://ift.tt/2RVLpHD
Bursa Eropa Dibuka Minus, Terseret Koreksi Harga Minyak - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa Eropa Dibuka Minus, Terseret Koreksi Harga Minyak - CNBC Indonesia"
Post a Comment