Aktivitas transaksi pada perdagangan kemarin relatif normal, untuk ukuran perdagangan sepanjang tahun berjalan 2020. Total nilai transaksi pada perdagangan kemarin sebesar Rp 7,55 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 498,78 miliar di pasar reguler dan non-reguler.
Lalu apa saja kabar aksi korporasi yang menjadi perhatian investor, simak ringkasannya berikut ini:
1. Beroperasi Mulai April, Grup Sinar Mas Bangun Pabrik Masker
Grup Sinar Mas melalui Asia Pulp And Paper Sinar Mas akan membangun pabrik pembuatan masker oleh anak usahanya yaitu PT The Univenus Cikupa.
Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto mengatakan pabrik tersebut akan beroperasi sekitar minggu ke 3-4 April, atau paling lambat Mei 2020.
"Kami bangun pabrik utamanya untuk kebutuhan paramedis dan internal perusahaan yang sangat mendesak. Karena karyawan kami ada 400 ribu orang. Termasuk di dalamnya memenuhi pemda," ujarnya saat konferensi Pers di Tzu Chi Center Tower, Jakarta, Senin (6/4/2020).
2. OJK: Redam Tekanan Pasar, 60 Emiten Siap Buyback Rp 17,28 T
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan sudah ada 60 emiten yang siap melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham dengan perkiraan dana sebesar Rp 17,28 triliun. Hal ini dilakukan untuk meredam pelemahan pasar saham lebih dalam dalam beberapa bulan terakhir.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebutkan, dampak pandemi corona (Covid-19) menyebabkan tekanan di pasar keuangan secara global. Demikian halnya dengan laju bursa saham yang terkoreksi cukup dalam.
3. Usai Rugi, Emiten Kapal Milik Lo Kheng Hong Ini Cetak Laba
Kinerja emiten logistik dan jasa transportasi laut PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS), anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), lebih baik dari induknya usahanya di sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan 2019, emiten yang sahamnya juga dimiliki oleh investor ritel terkenal Lo Kheng Hong ini berhasil mencatatkan laba bersih US$ 1,59 juta atau sekitar Rp 25 miliar (asumsi kurs Rp 16.000/US$) dari tahun 2018 yang masih menderita rugi bersih US$ 17,14 juta atau Rp 281 miliar,
4. Beban Masih Tinggi, Laba Kalbe Cuma Naik 2% di 2019
Emiten farmasi swasta, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan laba bersih Rp 2,51 triliun pada tahun 2019, atau hanya naik tipis 2% dari tahun sebelumnya Rp 2,46 triliun.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), kenaikan laba bersih ini seiring dengan total penjualan yang naik single digit 7,4% menjadi Rp 22,63 triliun dari Rp 21,07 triliun.
Penjualan terbesar dari pasar domestik yakni bisnis distribusi dan logistik Rp 37,37 triliun, dari Rp 6,37 triliun, penjualan produk nutrisi Rp 6,38 triliun dari Rp 6,02 triliun, dan penjualan obat resep naik menjadi Rp 4,70 triliun dari Rp 4,38 triliun.
5. Arpeni Resmi Delisting dari Bursa Efek
Perusahaan pelayaran yang dimiliki oleh keluarga Surya, PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) akhirnya dikeluarkan (delisting) dari papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah perusahaan diputus pailit oleh Mahkamah Agung 4 Februari 2020. Delisting akan berlaku pada Senin ini, 6 April 2020.
Kadiv Penilaian Perusahaan 2 BEI Vera Florida dan Kadiv Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy mengatakan delisting tersebut tak hanya saham, tapi juga berlaku untuk Waran dan Obligasi Arpeni Pratama Ocean Line. Delisting ini efektif sejak Senin 6 April 2020.
6. Ada Pandemi Corona, Emisi Saham & Obligasi Bakal Seret
Otoritas Jasa Keuangan akan meninjau kembali target penghimpunan dana di pasar modal pada semester pertama tahun 2020 karena dampak penyebaran wabah Corona. OJK sebelumnya memperkirakan penghimpunan dana di pasar modal ditargetkan mencapai Rp 170 triliun Rp 200 triliun dengan 70 emiten baru.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen mengungkapkan, review target dilaksanakan setelah OJK melihat kinerja pasar modal pada akhir triwulan kedua tahun ini.
7. Saham Ambles 41%, RS Hermina Siap Buyback 300 Juta Saham
Emiten pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menyiapkan dana hingga Rp 100 milar untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham perusahaan di pasar sekunder di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah maksimum sebanyak 30 juta saham.
Direktur Hermina Aristo Setiawidjaja mengatakan pembelian kembali saham perusahaan akan dilakukan terhitung pada 3 April hingga 2 Juni mendatang. (hps/hps)
"bursa" - Google Berita
April 07, 2020 at 08:07AM
https://ift.tt/3bUeLOc
Bursa RI Mulai Bergairah, Simak Beberapa Kabar dari Emiten - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa RI Mulai Bergairah, Simak Beberapa Kabar dari Emiten - CNBC Indonesia"
Post a Comment