Beberapa menit berselang IHSG terkoreksi sebesar 1,45% ke level 4.709,13, bahkan sempat drop 2,02% ke level 4.681,95. Kemarin IHSG ditutup melemah 0,69% walau sempat menguat di awal-awal perdagangan.
Pagi ini mayoritas bursa utama kawasan Asia bergerak di zona merah. Pada pukul 08.45 WIB, indeks Shang Hai Composite turun 0,53%, Hang Seng terkoreksi 0,26%, KLCI ambles 0,69%, Straits Times melorot 1,69% dan KOSPI melemah tipis 0,04%.
Dini hari tadi, Wall Street juga ditutup melemah. Namun pelemahan Wall Street sudah tidak seekstrem dulu. Indeks-indeks utama bursa saham New York hanya melemah nol koma. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,12%, S&P 500 melorot 0,16% sementara Nasdaq Composite ambles 0,33%.
Beberapa waktu terakhir volatilitas di pasar memang turun. Hal ini tercermin dari indeks volatilitas versi CBOE yang berangsur turun setelah menyentuh level tertinggi melampaui tahun 2008.
Walau jumlah kasus infeksi corona yang menyebabkan volatilitas di pasar tinggi masih bertambah, secara laju mulai mengalami penurunan. Hal ini terlihat di beberapa negara seperti AS dan Italia.
US Centers for Desease Control and Prevention mencatat pada 6 April ada 28.515 kasus baru di Negeri Paman Sam. Turun dibandingkan rekor tertinggi yang dicapai pada 4 April, yaitu bertambah 33.508 kasus dalam sehari. Laju pertumbuhan penyebaran domestik juga melambat. Pada 7 April, pertumbuhan pasien baru yang disebabkan kontak antar-manusia di dalam negeri adalah 8,13% dibandingkan hari sebelumnya. Jauh di bawah rata-rata selama 24 Februari-7 April, yaitu 38,26%.
Hingga pagi ini, data kompilasi John Hopkins University CSSE menunjukkan jumlah kasus infeksi corona secara global nyaris mencapai 1,43 juta orang. Sebanyak 82 ribu orang terenggut nyawanya akibat virus.
Walau pertambahan kasus di beberapa negara mulai mengindikasikan puncak wabah semakin dekat, di Indonesia lain hal. Kemarin jumlah orang yang terinfeksi virus corona bertambah lebih dari 200 dalam sehari.
Padahal pertambahan jumlah kasus di beberapa periode sebelumnya hanya di kisaran 100 kasus per hari. Saat ini investor tengah menyorot upaya penanganan wabah di tanah air. Ada keraguan bahwa Indonesia bisa menangani wabah dengan baik.
Pasalnya Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk yang besar (~270 juta jiwa), tetapi tes corona hanya dilakukan pada segelintir orang saja. Per 1 juta penduduk, RI hanya mengetes 36 orang saja.
Angka ini jauh berbeda dengan negara-negara lain yang melakukan tes corona secara masif dan agresif. Lihat saja Malaysia melakukan tes kepada 1.605 orang per 1 juta populasi. Singapura melakukan tes 6.666 orang per 1 juta populasi. Korea Selatan bahkan nyaris 9.000 orang per 1 juta populasi.
Tes corona secara masif padahal terbukti bisa jadi salah satu upaya efektif dalam mengendalikan virus. Di Korea Selatan, jumlah kasus dapat ditekan dengan melakukan tes pada banyak orang, sehingga orang yang terinfeksi bisa dideteksi sejak dini dan diisolasi.
Ke depan investor masih akan mencermati perkembangan kasus di dalam negeri dan upaya penanganannya. Kemarin Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sudah menyetujui adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Rencananya per 10 April ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menetapkan PSBB di Jakarta.
Selain perkembangan kasus dan upaya penanganannya. Investor juga akan fokus melihat dampak virus corona terhadap perekonomian RI. Hari ini akan ada rilis data penjualan ritel oleh Bank Indonesia (BI) periode Februari 2020.
BI memperkirakan penjualan ritel turun -1,9% year-on-year (YoY). Kalau kejadian, maka akan menjadi catatan terendah sejak Juli 2017. Penurunan penjualan ritel jika terjadi akan semakin mengkonfirmasi bahwa perekonomian RI berada dalam tekanan.
Jika penjualan ritel terkontraksi lebih dalam dari perkiraan. Hal ini bukan kabar yang baik untuk pasar. Investor terutama asing bisa semakin berjarak dengan bursa saham domestik. Sejak awal tahun saja net sell yang dibukukan asing mencapai Rp 11,8 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
"bursa" - Google Berita
April 08, 2020 at 09:10AM
https://ift.tt/2JKBiRH
Bursa RI Kebakaran Lagi, Sempat Drop 2% Lebih - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa RI Kebakaran Lagi, Sempat Drop 2% Lebih - CNBC Indonesia"
Post a Comment