Search

Damai Dagang Terancam Kandas, Bursa Saham Asia Tertekan - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Seluruh bursa saham utama kawasan Asia kompak mengawali perdagangan kedua di pekan ini, Selasa (18/11/2019), di zona merah.

Pada pembukaan perdagangan, indeks Nikkei turun 0,22%, indeks Shanghai jatuh 0,04%, indeks Hang Seng terkoreksi 0,01%, indeks Straits Times melemah 0,59%, dan indeks Kospi berkurang 0,45%.

Namun data perdagangan mencatat, pukul 09.04 WIB, Hang Seng tiba-tiba mulai naik 0,65% di level 26.853, begitu juga dengan Shanghai naik 0,12% di level 2.912. Sementara Nikkei 225 masih minus 0,27% dan Straits Times terkoreksi 0,54%.


Memudarnya optimisme bahwa AS dan China akan segera meneken kesepakatan dagang tahap satu menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning pada sesi pagi ini.
Damai Dagang Terancam Kandas, Bursa Saham Asia MerahFoto: Presiden AS Donald Trump berbicara dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, AS, 4 April 2019. REUTERS / Jonathan Ernst

Kini, prospek ditekennya kesepakatan dagang tahap satu yang begitu dinanti-nantikan oleh pelaku pasar menjadi berwarna abu-abu.

CNBC International melaporkan bahwa pejabat pemerintahan China kini pesimistis terkait prospek kesepakatan dagang tahap satu.

Penyebabnya, China dibuat kesal dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa AS belum menyepakati penghapusan bea masuk tambahan yang sebelumnya dibebankan terhadap produk impor asal China. Padahal, pihak China menganggap bahwa mereka telah mencapai kesepakatan terkait dengan hal tersebut dengan AS.


Pemberitaan tersebut lantas membuat mood pelaku pasar menjadi kurang mengenakan. Untuk diketahui, sebelumnya ada perkembangan yang positif terkait negosiasi dagang AS-China.

Menurut kantor berita Xinhua, Wakil Perdana Menteri China Liu He menggelar perbincangan via sambungan telepon dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer pada akhir pekan kemarin terkait dengan kesepakatan dagang tahap satu, seperti dilansir dari CNBC International.

Xinhua melaporkan bahwa kedua belah pihak mengadakan diskusi yang konstruktif terkait dengan kekhawatiran di bidang perdagangan yang dimiliki masing-masing pihak. Kedua pihak disebut setuju untuk tetap berdialog secara intens.

Xinhua juga melaporkan bahwa pembicaraan via sambungan telepon antar negosiator dagang tingkat tinggi dari AS dan China tersebut merupakan permintaan dari pihak AS.

Sejauh ini, bea masuk tambahan yang dikenakan oleh masing-masing negara terbukti sudah menghantam perekonomiannya masing-masing.

Belum lama ini, pembacaan awal untuk angka pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal III-2019 diumumkan di level 1,9% (QoQ annualized), jauh melambat dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu (kuartal III-2018) yang mencapai 3,4%.

Beralih ke China, belum lama ini Beijing mengumumkan bahwa perekonomiannya hanya tumbuh di level 6% secara tahunan pada kuartal III-2019, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 6,1%, seperti dilansir dari Trading Economics.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2019 juga lebih rendah dibandingkan capaian pada kuartal II-2019 yang sebesar 6,2%.

Jika kesepakatan dagang tahap satu gagal diteken, perputaran roda perekonomian AS dan China, berikut dengan perputaran roda perekonomian dunia, akan menjadi lebih lambat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/ank)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
November 19, 2019 at 09:08AM
https://ift.tt/2XrebkS

Damai Dagang Terancam Kandas, Bursa Saham Asia Tertekan - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Damai Dagang Terancam Kandas, Bursa Saham Asia Tertekan - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.