Search

AS Belum Setuju Hapus Tarif, Bursa Asia Bermuram Durja - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia mayoritas finis di zona merah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (8/11/2019). Pelemahan tersebut seiring kekhawatiran pelaku pasar bahwa friksi dagang Amerika Serikat (AS) dan China akan sulit mencapai kata sepakat.

Data perdagangan mencatat, indeks Hang Seng anjlok 0,7%, indeks Straits Times melemah 0,65%, indeks Shanghai turun 0,49%, dan indeks Kospi terkoreksi 0,33%. Sementara itu, indeks Nikkei mencatatkan sendirian finis di zona hijau dengan menguat 0,26%.

Sentimen yang menekan pergerakan bursa saham utama Benua Kuning adalah kabar yang menyampaikan bahwa Amerika Serikat (AS) maupun China telah setuju untuk menghapuskan bea masuk produk impor masing-masing negara, merupakan klaim sepihak dari Negeri Tiongkok.


Pasalnya, pihak Washington membantah klaim tersebut. Penasehat Perdagangan Gedung Putih Peter Navarro menegaskan bahwa pihak AS tak pernah menyepakati hal tersebut dengan China. Navarro pun menilai China tengah melakukan upaya propaganda.

"Tidak ada kesepakatan untuk saat ini yang menghapuskan semua tarif yang diberlakukan sebagai kondisi untuk kesepakatan dagang fase pertama," tegas Navarro dalam wawancara dengan Fox Business Network, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/11/2019).

"Mereka hanya bernegosiasi di ranah publik dan tengah mencoba mendorong (kesepakatan) ke satu arah." tambah Navarro.

Menurut Navarro pernyataan itu keluar dari media pemerintah China. Ia menilai media China tengah melakukan upaya propaganda.

Seperti diketahui, kemarin (7/11/2019), Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengabarkan bahwa kedua belah pihak telah setuju untuk secara bersama-sama menghapuskan bea masuk yang menyasar produk impor dari masing-masing negara senilai ratusan miliar tersebut.

"Di dua minggu ini, para negosiator telah melakukan pembicaraan serius, diskusi konstruktif dan setuju untuk menghilangkan tarif-tarif tambahan di tiap fase (kesepakatan) sebagai kelanjutan dari perjanjian yang tengah berjalan," ujar Gao sebagaimana ditulis Bloomberg mengutip televisi pemerintah.

Lebih lanjut, indeks Hang Seng mencatatkan penurunan paling dalam karena juga diserang sentimen dalam negeri.

Pada pekan lalu tepatnya hari Kamis (31/10/2019), Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong merilis pembacaan awal untuk data pertumbuhan ekonomi periode kuartal III-2019. Pada tiga bulan ketiga tahun ini, perekonomian Hong Kong diketahui membukukan kontraksi sebesar 3,2% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ). Padahal di kuartal II-2019, ekonomi Hong Kong sudah tumbuh negatif 0,4% QoQ.

Rilis data tersebut meningkatkan kecemasan pelaku pasar bahwa terdapat potensi besar jurang resesi akan segera menghampiri Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/tas)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
November 08, 2019 at 04:58PM
https://ift.tt/34I5GEK

AS Belum Setuju Hapus Tarif, Bursa Asia Bermuram Durja - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS Belum Setuju Hapus Tarif, Bursa Asia Bermuram Durja - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.