Search

AS-China Stuck Lagi, Bursa Singapura Tak Bergairah - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham acuan Singapura dibuka melemah terbatas pada perdagangan hari ini Kamis (14/11/2019) setelah kabar bahwa negosiasi untuk mengesahkan perjanjian damai dagang fase pertama berlangsung alot karena perbedaan pendapat antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Data mencatta, Indeks Straits Times (STI) dibuka melemah 0,09% ke level 3.236,37 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 14 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 13 saham melemah, dan 3 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Rabu kemarin (13/11/2019) Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya di acara Economic Club of New York menyebut China "curang" dalam kesepakatan dagang di era presiden-presiden AS sebelumnya.


"Sejak China masuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada tahun 2001, tidak ada negara yang memanipulasi atau memanfaatkan Amerika Serikat sebaik China. Saya tidak akan mengatakan "curang", tapi tidak ada yang lebih curang dari China, saya akan mengatakan itu" kata Trump, sebagaimana dilansir CNBC International.
Meskipun demikian, Washington dikabarkan tetap berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan Beijing. AS sedang mengupayakan konsesi ang lebih kuat dari China untuk membuat regulasi kekayaan intelektual dan menghentikan praktik transfer paksa teknologi.

Jika konsesi tercapai, sebagai gantinya AS akan membatalkan bea masuk yang seharusnya berlaku mulai 15 Desember nanti, sesuai dengan keinginan Negeri Tiongkok.

Namun, di sisi lain, China kini dikabarkan ragu untuk membeli produk pertanian AS, padahal pada bulan lalu Presiden Trump mengklaim Negeri Tiongkok akan membeli produk pertanian Paman Sam senilai US$ 50 miliar sebagai bagian dari kesepakatan dagang fase satu.

Kabar terbaru tersebut tentunya membuat investor semakin berhati-hati untuk masuk ke aset-aset berisiko, peluang gagalnya perundingan kesepakatan dagang terlihat membesar lagi.

Lebih lanjut, dalam pidato kemarin malam, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell menegaskan tidak lagi memangkas suku bunga kecuali perekonomian AS memburuk. The Fed sudah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini, masing-masing sebesar 25 basis poin hingga menjadi 1,5-1,75%.

Testimoni Powell membuat dolar AS kembali mendapat pelumas dan menjadi menarik bagi investor untuk mengkoleksi aset keuangan berbasis greenback. Oleh karena itu, wajar jika aset-aset keuangan berbasis mata uang Benua Kuning mulai ditinggalkan.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/dwa)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
November 14, 2019 at 08:47AM
https://ift.tt/2Ob41Rq

AS-China Stuck Lagi, Bursa Singapura Tak Bergairah - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS-China Stuck Lagi, Bursa Singapura Tak Bergairah - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.