Search

China Pesimistis soal Damai Dagang, Bursa Singapura Lesu - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham acuan Singapura mengawali perdagangan hari ini, Selasa (19/11/2019), dengan bergerak ke selatan setelah China menunjukkan sikap pesimistis bahwa perjanjian damai dagang tampaknya tidak dapat ditekan dalam waktu dekat.

Data perdagangan menunjukkan, Indeks Straits Times (STI) dibuka melemah 0,59% ke level 3.239,55 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, tidak ada saham yang mencatatkan kenaikan harga, 26 saham melemah, dan 4 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Salah satu reporter CNBC International, Eunice Yoo, melaporkan bahwa pejabat China pesimistis terhadap prospek perjanjian dagang AS-China. Mereka kecewa dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa tidak akan mencabut tarif yang sudah berlaku sebelumnya, padahal hal itu telah disepakati.


"Mood Beijing terkait deal dagang sangat pesimis. China kecewa setelah Trump mengatakan tidak ada tarif yang ditarik," ujar Yoo.


Seperti diketahui, sebelumnya Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengabarkan bahwa Washington dan Beijing telah setuju untuk secara bersama-sama menghapuskan bea masuk. Kemudian Gao menegaskan penghapusan tarif merupakan faktor penting dalam mencapai kesepakatan dagang.

Namun, Presiden AS Donald Trump membantah bahwa pihaknya setuju untuk melakukan hal tersebut. Bahkan ia mengatakan pernyataan adalah kemunduran bagi perdamaian perang dagang.


"Mereka [China] ingin mengalami kemunduran [kesepakatan]. Saya belum menyetujui apa pun [soal tarif]," ungkap Trump.

Lebih lanjut, jika apa yang disampaikan Yoo benar adanya dan besar kemungkinan Negeri Tiongkok akan menunda perjanjian damai dagang hingga pemakzulan (impeachment) Trump, bukan tidak mungkin Negeri Paman Sam akan kembali menaikkan tarif atas produk impor Made in China.

Pasalnya, Presiden ke-45 AS tersebut telah mengancam akan menaikkan tarif secara signifikan jika tidak mencapai kesepakatan dagang dengan China.

"Saya akan menaikkan bea masuk dengan signifikan jika China tidak membuat kesepakatan. Itu juga akan berlaku bagi negara lain," tegas Trump, seperti diwartakan Reuters.

Dengan kondisi yang kembali memanas, wajar saja jika investor meninggalkan pasar saham domestik Negeri Singa. Pasalnya, Singapura merupakan salah satu negara yang ekonominya paling berdampak dari eskalasi perang dagang antara AS-China.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/dwa)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
November 19, 2019 at 08:47AM
https://ift.tt/2CWIeYq

China Pesimistis soal Damai Dagang, Bursa Singapura Lesu - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "China Pesimistis soal Damai Dagang, Bursa Singapura Lesu - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.