JAKARTA, Investor.id - Bursa saham Asia pagi ini, Senin (16/3/2020), bergerak sangat volatile. Indeks Nikkei yang sempat terkoreksi pada awal perdagangan kini mulai menghijau. Demikian juga indeks Kospi di bursa saham Korea.
Bursa saham Seoul dibuka sedikit lebih tinggi pada Senin pagi, dengan indikator utama Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) bertambah 0,24 persen atau 4,27 poin, menjadi 1.775,71 dalam 50 menit pertama perdagangan. Sementara itu, indeks HSI turun 2% dan Indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga pukul 10.00 WIB turun sekitar 3%.
Pergerakan indeks saham di Asia merupakan respons dari langkah Federal Reserve AS pada Minggu (15/3) memangkas suku bunga acuannya mendekati nol dan berjanji untuk meningkatkan kepemilikan obligasi sedikitnya US$ 700 miliar di tengah meningkatnya kekhawatiran atas wabah virus corona.
Bank sentral mencatat bahwa efek virus corona akan "membebani" aktivitas ekonomi AS dalam waktu dekat dan menimbulkan risiko terhadap prospek ekonomi. Oleh karena itu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), komite pembuat kebijakan Fed, memutuskan untuk menurunkan kisaran target suku bunga dana federal menjadi 0-0,25 persen.
Teknikal Rebound
PT Phintraco Sekuritas menganjurkan para investor pada perdagangan hari ini mulai mengamati peluang technical rebound pada saham-saham unggulan (bluechip), terutama saham BUMN, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR). “Pada perdagangan Jumat (13/3), saham-saham tersebut masih melemah,” tutur analis Phintraco Sekuritas kepada Investor Daily di Jakarta, Minggu (15/3) malam.
Sementara itu, analis PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada rentang 4.800 hingga 5.000. Secara teknikal, IHSG membentuk pola hammer yang mengindikasikan penguatan. “Net sell asing kemarin tidak memberikan harapan bahwa penguatan akan berjalan lama. Jadi, manfaatkan untuk profit taking," katanya.
Sebelumnya, Wall Street mengalami rebound pada Jumat (13/3/2020) setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kondisi darurat nasional di negara tersebut. Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, melambung 1.985 poin, atau sekitar 9,36 persen, menjadi 23.185,26. Indeks S&P 500 meningkat 230,38 poin, atau sekitar 9,29 persen, menjadi 2.711,02. Indeks komposit Nasdaq melonjak 673,07 poin, atau sekitar 9,35 persen, menjadi 7.874,88.
Dengan berlangsungnya kondisi darurat nasional, maka dana federal sebesar US$50 miliar, atau sekitar Rp732,35 triliun, dapat digunakan pemerintah AS untuk mengatasi pandemik virus Corona (COVID-19).
Jumlah kasus penyebaran COVID-19 telah mencapai 2.269 kasus sampai saat ini, menyebabkan 48 korban meninggal dunia. Secara global kasus penyebaran mencapai 145.341 kasus dengan korban meninggal sebanyak 5.416 orang.
Sumber : ANTARA
"bursa" - Google Berita
March 16, 2020 at 10:17AM
https://ift.tt/2INExap
Bursa Saham Asia Masih Volatile - Investor Daily
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa Saham Asia Masih Volatile - Investor Daily"
Post a Comment