Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) terindikasi bakal memasuki zona hijau pada perdagangan Senin (23/1/2020), setelah indeks kontrak berjangka (futures) saham-saham unggulan di Wall Street sempat anjlok.
Pada pukul 07:33 pagi (19:33 WIB), Dow Jones Industrial Average futures anjlok lebih dari 600 poin atau tertekan 3,3%. Di sisi lain, indeks Nasdaq 100 futures melemah 2,6%. Koreksi terjadi karena belum disetujuinya stimulus ekonomi untuk menekan efek virus corona.
Namun, situasi berbalik dengan penguatan Dow Futures sebesar 400 poin selang beberapa menit kemudian setelah bank sentral AS merilis rencana pembelian aset dengan "nila yang diperlukan untuk menopang fungsi pasar dan transmisi kebijakan moneter yang efektif untuk memperkuat kondisi pasar keuangan dan perekonomian."
Sebelumnya, Dow Futures memerah karena Senat gagal meloloskan stimulus yang diajukan Presiden AS Donald Trump pada Minggu. Pasalnya, kubu Demokrat menilai proposal stimulus itu tidak banyak membantu kelas pekerja dan memberikan manfaat terlalu besar bagi perusahaan yang ditalangi.
Dalam pernyataannya, Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan bahwa dia tidak sebarisan dengan rencana stimulus kubu Republik: "Berdasarkan titik sikap saya, kami berbeda." Meski demikian, anggota Senat Chuck Schumer menilai perbedaan itu akan diatasi 24 jam ke depan.
Direktur Dewan Ekonomi Nasional Larry Kudlow pada Minggu mengatakan bahwa paket stimulus ekonomi yang disiapkan mencapai $2 trillion, atau setara dengan 10% dari keluaran ekonomi AS. Beberapa di antaranya akan melibatkan bank sentral (Federal Reserve/The Fed) untuk menyediakan likuiditas bagi pelaku bisnis.
"Pada mulanya agak unik bagi maskapai penerbangan karena kita menghentikan kebanyakan perjalanan penerbangan," ujar Mnuchin. Saham Boeing meroket lebih dari 1% di pra-pembukaan, atau jauh lebih baik dari kinerja bursa.
Goldman Sachs mengeluarkan rekomendasi beli pada Minggu malam. Alasannya, perusahaan penerbangan terbesar dunia itu memiliki cukup dana untuk lolos dari tekanan wabah corona. Sepanjang tahun berjalan, saham Boeing anjlok 70%.
Pelaku bursa berharap pemerintah AS mengeluarkan paket kebijakan ekonomi menyusul makin meluasnya wabah corona. Total penderita penyakit covid-19 itu telah melampaui angka 300.000, dan membunuh lebih dari 13.000 orang. Di AS saja, ada 30.000 orang yang terjangkit.
Wabah tersebut memaksa New York Stock Exchange menutup fasilitas lantai bursa, dan untuk sementara beralih ke transaksi berbasis elektronik sepenuhnya mulai hari Senin ini.
"Situasi akan memburuk sebelum kembali pulih, dan pasar akan terus merefleksikan realitas itu," tutur Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics, dalam laporan risetnya, yang dikutip CNBC International. "Artinya, proses untuk menyentuh level dasar penurunan akan membutuhan waktu lebih panjang dan kemungkinan menusuk pasar saham lebih dalam."
Investor juga mengkhawatirkan anjloknya harga minyak mentah dunia. Harga kontrak berjangka West Texas Intermediate anjlok 29,3% pekan lalu, menjadi koreksi mingguan terbesar sejak Januari 1991. Kondisi ini memaksa investor menjual aset lain seperti saham dan obligasi untuk menutup kerugian dari posisi di komoditas ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags)
"bursa" - Google Berita
March 23, 2020 at 07:25PM
https://ift.tt/2WDQKXa
Dow Futures Bangkit, Bursa AS Bakal Awali Pekan di Zona Hijau - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dow Futures Bangkit, Bursa AS Bakal Awali Pekan di Zona Hijau - CNBC Indonesia"
Post a Comment