Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Asia Jumat (13/3/2020) pada perdagangan sesi pagi dibuka kembali di zona merah. Seiring aksi jual besar-besaran investor pasar saham global, karena kekhawatiran atas wabah global virus corona terus membebani sentimen investor.
Bursa saham Asia juga menerima sentimen negatif dari anjloknya indeks futures Wall Street dengan Dow Jones industrial Average ditutup turun 2.352,69.
Bursa saham Jepang menjadi yang terburuk di kawasan Asia, indeks Nikkei 225 anjlok 9,56% menjadi 16.745,45. Pasar saham Australia S&P/ASX 200 kehilangan 7,2%, indeks Hang Seng Hong Kong terjun 5,69% ke 22.925,75. Sementara saham Shanghai anjlok 3,51% berada di 2820,94.
Kolaborasi dari pandemi virus corona, perang harga minyak antara Arab Saudi versus Rusia dan stimulus pemerintahan Trump yang tidak terinci, menjadi pemicu kekecewaan investor pasar saham.
Faktor lainnya, yaitu pelaku pasar juga kecewa dengan sikap Gedung Putih, dimana sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengusulkan Pajak Penghasilan (PPh) nol persen hingga akhir tahun. Tetapi rincian ini juga masih sebatas wacana yang belum terealisasikan.
Investor sekarang masih memperhatikan upaya pembuat kebijakan global untuk memperpanjang langkah-langkah kebijakannya. Sehingga tren penurunan (bearsih) masih ada, kecuali ada berita kuat tentang penyembuhan pandemi virus corona serta langkah dan rincian konkrit stimulus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/hps)
"bursa" - Google Berita
March 13, 2020 at 09:34AM
https://ift.tt/2W7RKmd
Panic Selling, Bursa Saham Asia Hancur-Hancuran - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Panic Selling, Bursa Saham Asia Hancur-Hancuran - CNBC Indonesia"
Post a Comment