Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan kendati kondisinya mirip namun parameter penghitungannya berbeda dan faktor penyebabnya juga tak sama dengan peristiwa lebih dari satu dekade yang lalu.
"Beda-beda. Cuma memang banyak perbandingan, kan ada VIX [volatility index] belakangan itu mendekati 2008 tapi faktor yang mengakibatkan itu terjadi parameternya berbeda, jadi respon ga harus sama," kata Hasan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Adapun pagi ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang baru dibuka pada pukul 09:00 WIB juga langsung jeblok 5% dan sekali lagi mengalami trading halt (pemberhentian perdagangan selama 30 menit). Kamis kemarin, perdagangan IHSG dihentikan lebih awal setelah anjlok 5,01% pada pukul 15:33 WIB.
Sesuai dengan kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perdagangan bursa saham akan dihentikan selama 30 menit jika IHSG anjlok 5% atau lebih, sebagai langkah antisipasi dalam mengurangi fluktuasi tajam di pasar modal.
Pada 2008, IHSG anjlok hingga 51,32% secara year on year. Penurunan tajam IHSG tersebut dipicu oleh krisis keuangan di AS.
Epicentrum krisis pada waktu itu adalah sistem keuangan dunia. Sempat menjalar ke eropa sehingga dua kekuatan ekonomi tersebut harus mengeluarkan stimulus untuk menyelamatkan pasar keuangan.
Sementara itu, pada 2020, secara year to date tercatat terkoreksi 22,1%.
(hps/hps)
"bursa" - Google Berita
March 13, 2020 at 04:15PM
https://ift.tt/2TMlTpD
Bursa Saham Bergejolak, Benarkah Mirip Krisis 2008? - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa Saham Bergejolak, Benarkah Mirip Krisis 2008? - CNBC Indonesia"
Post a Comment