Pada Selasa (10/2/2020) pukul 08:43 WIB, berikut perkembangan indeks saham utama Asia:
Dini hari tadi waktu Indonesia, terjadi tragedi di bursa saham New York Tiga indeks utama ditutup melemah parah di mana Dow Jones Industrial Avarage (DJIA) ambles 7,79%, S&P 500 ambrol 7,6%, dan Nasdaq Composite anjlok 7,29%. Ini adalah koreksi harian terdalam sejak akhir 2008, kala AS bergelut dengan krisis keuangan dan ekonomi.
Investor memang panik. Ada dua kekhawatiran yang mendominasi pasar. Pertama tentu penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan.
Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pukul 07:13 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia sudah mencapai 113.583. Korban jiwa sudah mendekati 4.000 orang, tepatnya 3.996 orang.
"Sekarang dengan semakin banyaknya negara yang terjangkit virus ini, maka ancaman pandemi menjadi sangat nyata. Namun ini adalah pandemi yang bisa dikendalikan. Intinya adalah, kita tidak akan kalah," tegas Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti diwartakan Reuters.
Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa penyebaran virus corona membuat risiko resesi menjadi semakin tinggi. Hal ini tergambar dari riset Moody's Analytics.
"Risiko ekonomi global meningkat seiring dengan jumlah negara dan penderita virus corona yang terus bertambah. Sentimen yang ada saat ini sangat rentan, baik bagi dunia usaha maupun konsumen.
"Ekonomi global sebelumnya masih lemah, belum tumbuh sesuai potensinya, sehingga COVID-19 menjadi pukulan keras. Rumah tangga sudah merasakan dampaknya, panic buying membuat daya beli malah menurun," papar riset Moody's Analytics.
"bursa" - Google Berita
March 10, 2020 at 08:44AM
https://ift.tt/39DAXeH
Bosan Lihat yang Merah, Bursa Saham Asia Mulai Hijau - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bosan Lihat yang Merah, Bursa Saham Asia Mulai Hijau - CNBC Indonesia"
Post a Comment