Search

Mengekor Wall Street, Bursa Saham Asia Menghijau - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia mengawali perdagangan ketiga di pekan ini, Rabu (12/2/2020), di zona hijau.

Pada pembukaan perdagangan, indeks Nikkei naik 0,23%, indeks Hang Seng menguat 0,48%, indeks Straits Times terapresiasi 0,22%, dan indeks Kospi bertambah 0,13%.

Bursa saham Benua Kuning sukses mengekor jejak Wall Street yang ditutup menguat pada perdagangan kemarin, Selasa (11/2/2020). Pada perdagangan kemarin, indeks S&P 500 menguat 0,17%, indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,11%, sementara indeks Dow Jones ditutup flat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup di level tertinggi sepanjang masa.


Rilis data ekonomi yang menggembirakan sukses memantik aksi beli di bursa saham AS. Menjelang akhir pekan kemarin, penciptaan lapangan kerja periode Januari 2020 (di luar sektor pertanian) versi resmi pemerintah AS diumumkan sebanyak 225.000, jauh di atas ekspektasi yang sebanyak 163.000, seperti dilansir dari Forex Factory.

Rilis data ekonomi yang menggembirakan tersebut memberikan harapan bahwa laju perekonomian AS akan membaik di tahun 2020.

Belum lama ini, pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal IV-2019 diumumkan di level 2,1% (QoQ annualized), sesuai dengan konsensus yang dihimpun oleh Dow Jones.

Untuk keseluruhan tahun 2019, perekonomian AS hanya tumbuh 2,3%, menandai laju pertumbuhan terlemah dalam tiga tahun. Untuk diketahui, pada tahun 2017 perekonomian AS tumbuh sebesar 2,4%, diikuti pertumbuhan sebesar 2,9% pada tahun 2018.

Laju pertumbuhan tersebut juga berada di bawah target yang dipatok oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Pasca resmi memangkas tingkat pajak korporasi dan individu pada tahun 2017, Gedung Putih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi untuk setidaknya berada di level 3%.

Di sisi lain, terus meluasnya infeksi virus Corona menjadi faktor yang membatasi aksi beli di bursa saham Asia. Virus Corona sendiri merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. Gejala dari paparan virus Corona meliputi batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam, seperti dilansir dari CNN International.

Berpusat di China, kasus infeksi virus Corona juga dilaporkan telah terjadi di negara-negara lain. Melansir publikasi Johns Hopkins, hingga kini setidaknya sebanyak 28 negara telah mengonfirmasi terjadinya infeksi virus Corona di wilayah mereka.

China, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, AS, Vietnam, Prancis, Jerman, Inggris, Nepal, dan Kanada termasuk ke dalam daftar negara yang sudah melaporkan infeksi virus Corona.

Melansir CNBC International, hingga hari Senin (10/2/2020) sebanyak 1.016 orang di China telah meninggal akibat infeksi virus Corona, dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 42.000.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
February 12, 2020 at 09:02AM
https://ift.tt/37pl5uF

Mengekor Wall Street, Bursa Saham Asia Menghijau - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mengekor Wall Street, Bursa Saham Asia Menghijau - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.