Dalam 4 hari tersebut, IHSG mencetak penguatan 1,28%, sebelum merosot 1,01% Jumat kemarin dan mengakhiri perdagangan di level 5.882,225. Total dalam sepekan IHSG mampu menguat 0,27%.
Kenaikan tersebut masih cukup bagus melihat kinerja utama bursa utama Asia. Indeks Nikkei Jepang misalnya yang merosot 1,82%m indeks Kospi Korea Selatan bahkan anjlok 3,6%. Hanya indeks Shanghai Composite yang melesat lebih dari 4%.
Wabah virus corona yang melanda China dan negara lainnya masih menjadi fokus utama pelaku pasar.
Berdasarkan data dari ArcGis dari Johns Hopkins CSSE hingga saat ini Covid-19 sudah menewaskan 2.360 orang dan menjangkiti 77.661 orang di berbagai negara. Dari angka tersebut, sebanyak 13 korban meninggal di luar China yang merupakan pusat wabah Covid-19.
Wabah tersebut diprediksi akan memangkas pertumbuhan ekonomi China dan turut menyeret negara-negara lainnya, bahkan perekonomian global.
Hasil riset S&P memprediksi produk domestic bruto (PDB) Negeri Tiongkok akan terpangkas hingga 1,2%.
Kemudian, Reuters melakukan jajak pendapat terhadap 40 ekonom yang hasilnya pertumbuhan ekonomi China kuartal I-2019 diperkirakan sebesar 4,5%. Jauh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 6%. Untuk pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020, proyeksinya adalah 5,5%. Juga jauh melambat dibandingkan realisasi 2019 yang sebesar 6,1%.
Jika ekonomi China diprediksi melambat, beberapa negara malah berisiko mengalami resesi. Singapura, Jerman, dan Jepang sudah ketar-ketir.
Pemerintah Singapura di awal pekan ini memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini. Mengutip Reuters, Singapura memprediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2020 ada di kisaran -0,5%-1,5%. Padahal sebelumnya, pemerintah memproyeksikan, pertumbuhan di kisaran 0,5%-2,5%.
Setelah Singapura, Jerman juga sudah waspada. Pertumbuhan ekonomi Negeri Panser di kuartal IV-2019 stagnan alias tidak tumbuh dari kuartal sebelumnya. Pada tahun lalu, Jerman sudah nyaris mengalami resesi akibat perang dagang AS dengan China.
Selanjutnya Jepang, negara dengan nilai ekonomi terbesar ketiga di dunia, yang sudah dekat dengan resesi. Perekonomian Jepang berkontraksi tajam di kuartal IV-2019, bahkan menjadi yang terdalam sejak 6 tahun terakhir. Data dari Cabinet Office menunjukkan produk domestic bruto (PBD) kuartal IV-2019 berkontraksi 1,6% quarter-on-quarter (QoQ), menjadi yang terdalam sejak kuartal II-2014.
Akibat risiko-risiko tersebut indeks Nikkei Jepang, Strait Times Singapura, dan bursa utama lainnya anjlok di pekan ini. Sementara Shanghai Composite mampu melesat naik berkat stimulus moneter dari bank sentral China.
"bursa" - Google Berita
February 22, 2020 at 01:35PM
https://ift.tt/3c046lS
Top! IHSG Cetak Penguatan Saat Bursa Utama Asia Berguguran - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Top! IHSG Cetak Penguatan Saat Bursa Utama Asia Berguguran - CNBC Indonesia"
Post a Comment