Pada Selasa (18/2/2020) pukul 08:48 WIB, indeks Topix di Jepang amblas 1,1% ke 1.669,24. Kemudian Kospi (Korea Selatan) anjlok 1,32% ke 2.212,57 dan Straits Times Singapura berkurang 0,42% menjadi 3.199,35.
Sementara indeks Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,83% menjadi 27.706,48. Lalu indeks Shanghai Composite (China) turun 0,12% ke 2.979,94.
Investor, dan seluruh warga dunia, semakin cemas dengan penyebaran (outbreak) virus Corona. Berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis per pukul 08:23 WIB, jumlah kasus Corona di seluruh dunia bertambah menjadi 73.314. Korban jiwa juga semakin banyak, yaitu 1.872 orang.
Virus Corona berawal dari China, jumlah kasus dan korban jiwa terbanyak juga ada di Negeri Tirai Bambu. Penyebaran virus yang semakin masif membuat aktivitas ekonomi China berjalan lambat, belum kembali ke kapasitas penuh selepas libur Tahun Baru Imlek.
Akibatnya, pertumbuhan ekonomi China hampir pasti melambat. Bahkan ada yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi China bisa di bawah 5%.
Globalisasi membuat kejadian di suatu negara akan mempengaruhi negara lain. Apalagi kalau kejadiannya di China, kekuatan ekonomi terbesar di Asia dan nomor dua dunia. Penurunan permintaan di China akan memukul ekspor dan investasi negara lainnya.
"bursa" - Google Berita
February 18, 2020 at 08:55AM
https://ift.tt/38x2ldT
Corona, Resesi, dan Bursa Saham Asia yang Ambyar - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Corona, Resesi, dan Bursa Saham Asia yang Ambyar - CNBC Indonesia"
Post a Comment