JAKARTA, investor.id - Bursa-bursa utama Eropa pada penutupan perdagangan Jumat (21/2/2020) kembali berakhir lebih rendah atau melemah.
Saham-saham Spanyol tergelincir lagi pada penutupan perdagangan Jumat (21/2/2020), dengan acuan Indeks IBEX 35 di Bursa Saham Madrid turun 0,45% atau 44,80 poin, menjadi 9.886,20 poin setelah dibuka di 9.931,00 poin.
Indeks IBEX 35 kembali berada di bawah tingkat psikologis 10.000 poin untuk hari kedua berturut-turut, setelah bertahan di atasnya selama tiga hari beruntun, yang berhasil ditembus pada perdagangan Senin (18/2/2020) untuk pertama kalinya sejak Mei 2018.
Dari 35 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen Indeks IBEX 35 sebanyak 21 saham berakhir di wilayah negatif, sementara 13 saham naik dan satu saham tidak berubah.
Raksasa telekomunikasi Telefonica memiliki hasil terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips untuk hari kedua berturut-turut, merosot 2,86% setelah pada Kamis (20/2/2020) mengumumkan penurunan 65% laba untuk 2019 karena restrukturisasi di Spanyol.
Disusul oleh saham perusahaan raksasa petrokimia Repsol yang ehilangan 2,77%, serta perusahaan konsultan teknologi Indra Systems turun sebesar 2,43%.
Di sisi lain, Acerinox, kelompok perusahaan konglomerat manufaktur baja stainless yang berbasis di Spanyol, memiliki hasil terbaik (top gainer) di antara saham-saham unggulan, dengan nilai sahamnya terangkat 1,73%.
Diikuti oleh saham perusahaan penyedia energi Enagas yang bertambah sebesar 1,68%, serta perusahaan utilitas listrik, telepon, internet dan gas alam Iberdrola naik sebesar 1,31%.
Dari Frankfurt dilaporkan, saham-sahan Jerman ditutup lebih rendah pada perdagangan Jumat (21/2/2020), dengan acuan Indeks DAX 30 di Bursa Saham Frankfurt turun 0,62% atau 84,67 poin, menjadi 13.579,33 poin.
Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen Indeks DAX 30 tercatat hanya delapan saham yang berhasil membukukan kenaikan, sementara 22 saham lainnya turun.
Deutsche Bank, perusahaan jasa keuangan dan bank investasi multinasional Jerman, mengalami kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya jatuh 3,93%.
Disusul oleh saham perusahaan yang memproduksi bahan kimia khusus untuk busa insulasi panas dan plastik polikarbonat transparanh Covestro yang melemah 2,96%, serta produsen semikonduktor Infineon Technologies turun 2,88%.
Di sisi lain, perusahaan asuransi dan jasa keuangan Jerman Allianz naik 1,18%, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham kelompok perusahaan utilitas listrik Jerman RWE (Rheinisch-Westfälisches Elektrizitätswerk AG) yang terangkat 1,15%, serta perusahaan utilitas listrik Jerman lainnya, E.ON naik 1,12%.
Allianz adalah saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 451,6 juta euro (US$ 487,8 juta).
Adapun saham-saham Prancis melemah pada akhir perdagangan Jumat (21/2/2020), dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris turun 0,54% atau 32,58 poin, menjadi 6.029,72 poin.
Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks CAC 40, sebanyak 28 saham mengalami penurunan dan 12 sahamnya lainnya naik.
Perusahaan pabrikan mobil multinasional Prancis Renault kehilangan 2,97%, mengalami kerugian paling besar (top loser) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan real estat komersial Eropa Unibail-Rodamco-Westfield SE yang merosot 2,59%, serta perusahaan minyak dan gas global TechnipFMC turun 2,41%.
Sementara itu, kelompok perusahaan konglomerat media massa Prancis Vivendi menguat 0,80%, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan listrik multinasional Prancis Engie yang terangkat 0,70% dan perusahaan pemimpin transformasi digital Prancis Atos naik 0,59%.
Demikian juga dari London dilaporkan, saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat (21/2/2020), dengan acuan Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London turun 0,44% atau 32,72 poin, menjadi 7.403,92 poin.
Pearson, sebuah perusahaan penerbitan dan pendidikan multinasional Inggris, menjadi pemain berkinerja terburuk (top loser) dalam saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya jatuh 3,87%.
Diikuti oleh saham Rolls-Royce Holdings, sebuah perusahaan teknik yang berbasis di Inggris, merosot 2,86%, serta Smith & Nephew, sebuah perusahaan manufaktur peralatan medis multinasional Inggris, turun 2,78%.
Sementara itu, Polymetal International, perusahaan pertambangan logam mulia, melonjak 2,95%, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pengembang properti Inggris Berkeley Group Holdings yang meningkat 2,20%, serta perusahaan pertahanan, keamanan, dan kedirgantaraan multinasional BAE Systems naik 1,92%.
Sumber : ANTARA
"bursa" - Google Berita
February 22, 2020 at 08:05AM
https://ift.tt/2HH1Kui
Bursa Eropa Kembali Ditutup Melemah - Investor Daily
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa Eropa Kembali Ditutup Melemah - Investor Daily"
Post a Comment