Rilis data ekonomi AS yang mengecewakan membuat bursa saham Asia menjadi kurang gizi. Kemarin (16/10/2019), penjualan barang-barang ritel periode September 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 0,3% secara bulanan. Padahal, konsensus yang dihimpun oleh Forex Factory memperkirakan ada pertumbuhan sebesar 0,3%.
Lesunya penjualan barang-barang ritel pada bulan lalu dikhawatirkan akan berlanjut hingga akhir tahun kala konsumsi masyarakat seharusnya sedang tinggi-tingginya, seiring dengan kehadiran musim liburan. Jika ini yang terjadi, tentu laju perekonomian AS akan tertekan, mengingat lebih dari setengah perekonomian Negeri Paman Sam dibentuk oleh konsumsi rumah tangga.
Perang dagang dengan China terbukti sudah sangat menyakiti konsumsi dari masyarakat AS. Celakanya, hingga kini kesepakatan dagang kedua negara masih belum jelas nasibnya. Melansir CNBC International, seorang sumber menyebut bahwa China ingin bernegosiasi lebih lanjut dengan AS sebelum meneken kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara.
Hingga saat ini, belum jelas apakah negosiasi lebih lanjut tersebut akan digelar di Washington atau Beijing, namun sumber tersebut menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He bisa dikirim ke Washington sebelum akhir bulan ini guna meluruskan poin-poin dalam kesepakatan dagang tahap satu yang masih mengganjal di hati pihak China.
Seperti yang diketahui, AS dan China menggelar negosiasi dagang di Washington pada pekan lalu. Hasilnya, kedua belah pihak menyetujui kesepakatan dagang tahap satu yang akan diformalisasikan alias ditandatangani dalam beberapa pekan ke depan.
Kesepakatan dagang tahap satu ini akan menjadi jawaban dari kritik AS terhadap China seputar praktik pencurian kekayaan intelektual. Selain itu, permasalahan defisit neraca dagang AS dengan China juga akan dijawab melalui kesepakatan dagang tahap satu, seiring dengan dimasukannya komitmen China untuk membeli produk agrikultur asal AS senilai US$ 40 miliar hingga US$ 50 miliar. Sebagai gantinya, AS setuju untuk membatalkan pengenaan bea masuk baru bagi produk impor asal China yang sedianya akan dieksekusi pada pekan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
"bursa" - Google Berita
October 17, 2019 at 09:12AM
https://ift.tt/2oNWaAv
Data Ekonomi AS Loyo, Bursa Saham Asia Kurang Gizi - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Data Ekonomi AS Loyo, Bursa Saham Asia Kurang Gizi - CNBC Indonesia"
Post a Comment