Search

Trade War: Bursa Asia Euforia, Wall Street Justru Was-Was - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemarin (14/10/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik. Hal serupa juga terjadi pada bursa lain di kawasan Asia.

IHSG kembali finish di zona hijau dengan penguatan sebesar 0,35%. Indeks bursa Taiwan menjadi jawara pada periode perdagangan Senin kemarin dengan apresiasi sebesar 1.63%. Sementara itu indeks bursa China dan Thailand bertengger di posisi runner up dengan kenaikan sebesar 1.15%. Rata-rata penguatan 11 indeks bursa Asia adalah 0.8%.


IHSG dibuka menguat dan menyentuh titik tertingginya secara intraday di level 6.153,578 di awal perdagangan. Walau sempat melemah pada sesi kedua perdagangan, akhirnya IHSG ditutup naik 0,35% ke level 6.126,377. Hijaunya IHSG di detik-detik terakhir ditopang oleh penguatan saham-saham di sektor industri dasar dan kimia yang terangkat 1,82% disusul oleh saham sektor manufaktur yang naik 0.82%.

Saham-saham di sektor pertanian, pertambangan, aneka industri, properti dan juga infrastruktur, utilitas dan transportasi masing-masing mengalami koreksi. Koreksi terdalam dialami oleh saham-saham yang berada di sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang anjlok hingga 0,74%.

Asing mencatatkan jual bersih/net sell sebesar Rp. 383,95 miliar pada perdagangan Senin (14/10/2019). Namun secara year to date, asing masih mencatatkan beli bersih/net buy sebesar Rp. 50,3 triliun. Sementara itu investor domestik justru mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp. 384 miliar pada perdagangan kemarin.

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami depresiasi 0,08%. Pelemahan terhadap dolar juga diikuti oleh beberapa mata uang Asia lainnya seperti Malaysia yang terkoreksi 0,05%, Won Negeri Ginseng yang jatuh 0,1%, Rupee India amblas 0,44% serta dolar Hong Kong yang turun 0,02%.

Beberapa mata uang Benua Kuning yang menguat terhadap dolar pada perdagangan kemarin antara lain, Yuan China, Peso Filiphina, Dolar Singapura dan Taiwan, serta Baht Thailand. Mata uang Negeri Panda menjadi jawara di kawasan Asia dengan penguatan 0,33%.

Menguatnya bursa Asia terutama dipicu oleh euforia tensi dagang yang mulai mengendur antara dua raksasa ekonomi dunia AS-China. Pada pekan lalu tepatnya tanggal 10-11 Oktober, dialog negosiasi dagang kedua negara diselenggarakan di Washington DC dan mencapai kemajuan yang substansial setelah ketegangan terjadi 15 bulan terakhir akibat saling serang lewat kenaikan tarif (tit for tat).


BERLANJUT KE HALAMAN 2 >>
(twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
October 15, 2019 at 06:42AM
https://ift.tt/32kzA0U

Trade War: Bursa Asia Euforia, Wall Street Justru Was-Was - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Trade War: Bursa Asia Euforia, Wall Street Justru Was-Was - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.