Search

Ekonomi Jepang Amburadul, Bursa Saham Asia Tetap Hijau - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan hari ini, Kamis (24/10/2019), di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,55%, indeks Hang Seng menguat 0,87%, indeks Straits Times terapresiasi 0,78%, dan indeks Kospi bertambah 0,24%.

Bursa saham Benua Kuning menguat kala ada rilis data ekonomi yang begitu mengecewakan di Jepang. Pada hari ini, pembacaan awal atas data Manufacturing PMI Negeri Sakura periode Oktober 2019 diumumkan di level 48,5, di bawah konsensus yang sebesar 48,8, seperti dilansir dari Forex Factory.

Sebagai informasi, angka di atas 50 berarti aktivitas manufaktur membukukan ekspansi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi. Kontraksi aktivitas manufaktur pada bulan Oktober menandai kontraksi keenam secara beruntun.


Mengingat posisi Jepang selaku negara dengan nilai perekonomian terbesar ketiga di dunia, tentulah tekanan terhadap perekonomian Jepang akan membawa dampak negatif yang signifikan bagi perekonomian dunia.

Optimisme bahwa AS-China akan bisa meneken kesepakatan dagang tahap satu pada bulan depan sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya optimistis kesepakatan dagang AS-China tahap satu akan bisa ditandatangani dalam gelaran KTT APEC di Chili pada 16-17 November mendatang.

"Saya rasa itu (draf kesepakatan dagang) akan ditandatangani dengan cukup mudah, semoga saja pada saat KTT di Chili, di mana Presiden Xi dan saya akan berada," kata Trump di Gedung Putih.

"Kami bekerja dengan China dengan sangat baik," sambungnya menambahkan.

Perkembangan terbaru, Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng mengatakan bahwa AS dan China telah mencapai perkembangan dalam negosiasi dagang kedua negara, seperti dilansir dari Reuters. Menurut Le, segala perbedaan yang ada antara AS dan China bisa diselesaikan selama keduanya menghormati satu sama lain.

"Selama kita saling menghormati satu sama lain dan bekerjasama dengan azaz keadilan, tidak ada perbedaan yang tak dapat diselesaikan antara China dan AS," kata Le.

"Yang China inginkan adalah memberikan kehidupan yang lebih baik bagi rakyatnya. Kami tak ingin merenggut apapun dari pihak lain. Tidaklah ada ceritanya bahwa China ingin menggantikan ataupun mengancam pihak lain," katanya guna semakin mendinginkan suasana dengan AS.

Dirinya kemudian menjelaskan bahwa AS dan China telah mencapai banyak hal melalui kerjasama selama bertahun-tahun.

"Untuk apa kita melepaskan capaian-capaian dari kerjasama tersebut?"

Jika benar AS-China bisa meneken kesepakatan dagang tahap satu pada bulan depan, tentu ini akan menjadi kabar yang sangat positif bagi perekonomian kedua negara lantaran roda perekonomian akan bisa dipacu untuk berputar lebih kencang.

Mengingat posisi AS dan China selaku dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia, tentu kencangnya laju perekonomian kedua negara akan membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
October 24, 2019 at 05:51PM
https://ift.tt/2p0SZWq

Ekonomi Jepang Amburadul, Bursa Saham Asia Tetap Hijau - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ekonomi Jepang Amburadul, Bursa Saham Asia Tetap Hijau - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.