Search

Walau Ekonomi China Loyo, Bursa Asia Tetap Bisa Menghijau - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia melaju di zona hijau pada perdagangan hari ini, Jumat (18/10/2019). Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei naik 0,49%, indeks Shanghai menguat 0,08%, indeks Hang Seng terkerek 0,08%, dan indeks Kospi bertambah 0,33%.

Angin segar yang dibawa oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin terkait hubungan AS-China di bidang perdagangan sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning.

Untuk diketahui, sebelumnya pelaku pasar sempat ragu bahwa AS dan China akan benar-benar menandatangani kesepakatan dagang tahap satu yang sudah disetujui secara lisan oleh keduanya dalam negosiasi tingkat tinggi di Washington pada pekan lalu.


Melansir CNBC International, seorang sumber menyebut bahwa China ingin bernegosiasi lebih lanjut dengan AS sebelum meneken kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara. Sumber tersebut kemudian menyebut bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu He bisa dikirim ke Washington sebelum akhir bulan ini guna meluruskan poin-poin dalam kesepakatan dagang tahap satu yang masih mengganjal di hati pihak China.

Namun, Mnuchin membawa angin segar dengan membantah pemberitaan tersebut. Dirinya membantah bahwa China belum setuju dengan isi dari kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara.

Mnuchin justru mengungkapkan bahwa negosiator dagang dari AS dan China kini tengah bekerja untuk memfinalisasikan teks kesepakatan dagang tahap satu untuk kemudian ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping kala keduanya bertemu pada bulan depan dalam gelara KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).

Sebagai informasi, kesepakatan dagang tahap satu ini akan menjadi jawaban dari kritik AS terhadap China seputar praktik pencurian kekayaan intelektual. Selain itu, permasalahan defisit neraca dagang AS dengan China juga akan dijawab melalui kesepakatan dagang tahap satu, seiring dengan dimasukannya komitmen China untuk membeli produk agrikultur asal AS senilai US$ 40 miliar hingga US$ 50 miliar.

Sebagai gantinya, AS setuju untuk membatalkan pengenaan bea masuk baru bagi produk impor asal China yang sedianya akan dieksekusi pada pekan ini.

Di sisi lain, sentimen negatif bagi bursa saham Asia datang dari rilis angka pertumbuhan ekonomi China. Pada pagi hari ini, China mengumumkan bahwa perekonomiannya hanya tumbuh di level 6% secara tahunan pada kuartal III-2019, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 6,1%, seperti dilansir dari Trading Economics.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
October 18, 2019 at 09:24AM
https://ift.tt/2oTgXCF

Walau Ekonomi China Loyo, Bursa Asia Tetap Bisa Menghijau - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Walau Ekonomi China Loyo, Bursa Asia Tetap Bisa Menghijau - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.