Search

Data Ekonomi Mengecewakan, Bursa Saham China Tetap Hijau - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham China dan Hong Kong mengawali perdagangan keempat di pekan ini, Kamis (31/10/2019), di zona hijau.

Pada pembukaan perdagangan, indeks Shanghai naik 0,19% ke level 2.944,84, sementara indeks Hang Seng menguat 0,15% ke level 26.708,45.

Bursa saham China dan Hong Kong menguat kala ada rilis data ekonomi China yang mengecewakan. Pada pagi hari ini, Manufacturing PMI versi resmi pemerintah China periode Oktober 2019 diumumkan di level 49,3, lebih rendah dibandingkan konsensus yang sebesar 49,8, seperti dilansir dari Trading Economics.

Sebagai informasi, angka di atas 50 berarti aktivitas manufaktur membukukan ekspansi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi. Kontraksi aktivitas manufaktur China di bulan Oktober menandai kontraksi selama enam bulan beruntun. 

Lebih lanjut, sentimen negatif bagi bursa saham China datang dari memudarnya prospek bahwa kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China akan bisa diteken pada bulan depan.

Melansir Reuters, seorang pejabat pemerintahan AS mengatakan bahwa ada kemungkinan kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara belum akan siap untuk diteken pada bulan depan.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump sempat mengungkapkan bahwa dirinya optimistis kesepakatan dagang AS-China tahap satu akan bisa ditandatangani dalam gelaran KTT APEC di Chili pada 16-17 November mendatang.

"Saya rasa itu (draf kesepakatan dagang) akan ditandatangani dengan cukup mudah, semoga saja pada saat KTT di Chili, di mana Presiden Xi dan saya akan berada," kata Trump di Gedung Putih.

"Kami bekerja dengan China dengan sangat baik," sambungnya menambahkan.

Pemberitaan Reuters kemudian menyebut bahwa permintaan Trump agar China membeli produk agrikultur asal AS dalam jumlah besar menjadi faktor yang mengganjal dalam negosiasi dagang kedua negara.

Untuk diketahui, sebelumnya AS menyebut bahwa kesepakatan dagang tahap satu dengan China akan memasukkan komitmen dari Beijing untuk membeli produk agrikultur asal AS senilai US$ 40 miliar hingga US$ 50 miliar per tahun. Sebagai gantinya, AS setuju untuk membatalkan pengenaan bea masuk baru bagi produk impor asal China yang sedianya akan dieksekusi pada pertengahan bulan ini.

Keputusan The Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS untuk memangkas tingkat suku bunga acuan pada dini hari tadi waktu Indonesia menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham China dan Hong Kong.

Pasca menggelar pertemuan selama dua hari, The Fed memutuskan untuk memangkas federal funds rate sebesar 25 bps ke rentang 1,5%-1,75%. Lemahnya pertumbuhan ekonomi global dan rendahnya tingkat inflasi menjadi faktor yang mendasari keputusan tersebut.

Keputusan The Fed untuk memangkas tingkat suku bunga acuan sesuai dengan konsensus yang juga memperkirakan bahwa tingkat suku bunga acuan akan kembali dipangkas dengan besaran 25 bps.

Pada pukul 15:30 WIB, pembacaan awal untuk data pertumbuhan ekonomi Hong Kong periode kuartal III-2019 akan dirilis.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/ank)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
October 31, 2019 at 09:08AM
https://ift.tt/2qRJTeW

Data Ekonomi Mengecewakan, Bursa Saham China Tetap Hijau - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Data Ekonomi Mengecewakan, Bursa Saham China Tetap Hijau - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.