Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks S&P 500 pada pembukaan perdagangan Kamis (31/10/2019) surut meninggalkan rekor tertingginya menyusul memudarnya optimisme perdamaian dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) melemah 39 poin (-0,2%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB), dan kian parah menjadi 110,82 poin (-0,41%) ke 27.075,87 selang 30 menit kemudian. Indeks Nasdaq turun 20 poin (-0,24%) ke 8.284,24 sementara indeks S&P 500 tertekan 10,24 poin (-0,34%) ke 3.036,34.
Mengutip beberapa sumber yang namanya dirahasiakan, Bloomberg melaporkan bahwa pejabat China menyatakan pesimisme aka nada kesepakatan dagang dalam jangka panjang dengan AS. Mereka cemas dengan sifat Presiden AS Donald Trump yang "impulsif" dan bisa membahayakan peluang adanya damai dagang.
Investor sebelumnya sempat optimistis bahwa perdagangan AS dan China bakal mencapai kesepakatan "fase pertama" pada November, setelah setahun lebih saling berbalas mengancam pengenaan tarif yang sebagian sudah diberlakukan.
Dalam cuitannya, Trump mengatakan bahwa China dan AS sedang memilih beberapa titik yang akan disepakati dalam kesepakatan dagang fase pertama, yang bobotnya mencapai 60% dari total kesepakatan. "Presiden Xi dan Presiden Trump akan meneken kesepakatan!"
Bursa saham sempat melesu setelah Gubernur The Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa bank sentral akan menekan tombol pause untuk kebijakan moneter longgar saat ini. Kenaikan juga tidak akan ada kecuali inflasi naik "signifikan."
"Kinerja The Fed sudah bagus dalam memahami risiko pasar tahun ini," Tom Lee, pendiri dan Kepala Riset Fundstrat Global Advisors, sebagaimana dikutip CNBC International. Kinerja positif Apple dan Facebook membantu pasar tidak terkoreksi lebih dalam.
Saham Apple naik 2,2% setelah perseroan membukukan laba bersih per saham (earnings per share/EPS) senilai US$ 3,03 dengan pendapatan US$ 64 miliar. Analis dalam polling Refinitiv memproyeksikan EPS di level US$ 2,84 per unit, dan penjualan hanya US$ 62,99 miliar.
Sementara itu, saham Facebook melesat lebih dari 4% setelah pengembang media sosial tersebut melaporkan laba bersih US$ 2,12 per saham, atau melampaui estimasi dalam Refinitiv senilai US$ 1,91 per saham. Menurut Factset, dari emiten konstituen S&P 500 yang telah merilis neraca keuangannya, 75% di antaranya mengalahkan ekspektasi pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags)
"bursa" - Google Berita
October 31, 2019 at 09:04PM
https://ift.tt/2pyotmX
Awan Gelap Negosiasi AS-China Muncul, Bursa AS Dibuka Melemah - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Awan Gelap Negosiasi AS-China Muncul, Bursa AS Dibuka Melemah - CNBC Indonesia"
Post a Comment