Search

Pasca Dibebani AS-Iran, Bursa Saham Asia Kini Menghijau - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Seluruh bursa saham utama kawasan Asia kompak mengawali perdagangan kedua di pekan ini, Selasa (7/1/2020), di zona hijau.

Pada pembukaan perdagangan, indeks Nikkei terapresiasi 0,5%, indeks Shanghai naik 0,07%, indeks Hang Seng menguat 0,45%, indeks Straits Times terkerek 0,55%, dan indeks Kospi bertambah 0,54%.

Bursa saham Benua Kuning menghijau pasca sebelumnya diterpa tekanan jual menyusul memanasnya tensi antara AS dengan Iran. Indeks Shanghai misalnya, sudah terkoreksi selama dua hari beruntun. Senada dengan indeks Shanghai, indeks Hang Seng juga sudah terkoreksi selama dua hari beruntun.


Seperti yang diketahui, pada Jumat pagi waktu Indonesia (3/1/2020) AS diketahui telah menembak mati petinggi pasukan militer Iran. Jenderal Qassim Soleimani yang merupakan pemimpin dari Quds Force selaku satuan pasukan khusus yang dimiliki Revolutionary Guards (salah satu bagian dari pasukan bersenjata Iran), tewas dalam serangan udara yang diluncurkan oleh AS di Baghdad.

Selain itu, Abu Mahdi al-Muhandis yang merupakan wakil komandan dari Popular Mobilization Forces selaku kelompok milisi Irak yang dibekingi oleh Iran, juga meninggal dunia.

Kini, pelaku pasar saham Asia terus memantau kejelasan penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China.

Seperti yang diketahui, belum lama ini AS dan China mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mencapai kesepakatan dagang tahap satu.

Dengan adanya kesepakatan dagang tahap satu tersebut, Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China pada tanggal 15 Desember. Untuk diketahui, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini sejatinya mencapai US$ 160 miliar.

Tak sampai di situ, Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5% saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu. Di sisi lain, China membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk balasan yang disiapkan guna membalas bea masuk dari AS pada tanggal 15 Desember.

Masih sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu, China akan meningkatkan pembelian produk agrikultur asal AS secara signifikan. Trump menyebut bahwa China akan segera memulai pembelian produk agrikultur asal AS yang jika ditotal akan mencapai US$ 50 miliar.

Lebih lanjut, kesepakatan dagang tahap satu AS-China juga mengatur mengenai komplain dari AS terkait pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa yang sering dialami oleh perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam.

Menjelang tahun baru kemarin, Trump mengungkapkan bahwa kesepakatan dagang tahap satu dengan China akan diteken di Gedung Putih pada tanggal 15 Januari.

Hal tersebut diumumkan oleh Trump melalui akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump. Menurut Trump, pejabat tingkat tinggi dari China akan menghadiri penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu.

Kemudian, Trump juga mengungkapkan bahwa nantinya dirinya akan bertandang ke Beijing guna memulai negosiasi terkait kesepakatan dagang tahap dua.

Mengingat posisi AS dan China sebagai dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di planet bumi, tentu prospek ditekennya kesepakatan dagang menjadi sentimen positif bagi pasar saham Asia.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
January 07, 2020 at 09:03AM
https://ift.tt/2sKlTfk

Pasca Dibebani AS-Iran, Bursa Saham Asia Kini Menghijau - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pasca Dibebani AS-Iran, Bursa Saham Asia Kini Menghijau - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.