Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan terakhir di pekan ini, Jumat (1/11/2019), di zona hijau: indeks Shanghai naik 0,99%, indeks Hang Seng menguat 0,72%, dan indeks Kospi bertambah 0,8%. Sementara itu, indeks Nikkei turun 0,33% dan indeks Straits Times melemah 0,01%.
Bursa saham Benua Kuning melemah kala Hong Kong kini telah resmi memasuki periode resesi.
Kamis kemarin (31/10/2019), Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong merilis pembacaan awal untuk data pertumbuhan ekonomi periode kuartal III-2019.
Pada tiga bulan ketiga tahun ini, perekonomian Hong Kong diketahui membukukan kontraksi sebesar 3,2% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ).
Foto: Bentrok Polisi dengan Pendemo pada Aksi Protes Anti-Pemerintah di Hong Kong, Minggu, 27 Oktober 2019 (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
|
Sebagai informasi, resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat signifikan yang berlangsung selama lebih dari beberapa bulan, seperti dilansir dari Investopedia. Sebuah perekonomian bisa dikatakan mengalami resesi jika pertumbuhan ekonominya negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Lantaran pada kuartal II-2019 perekonomian Hong Kong sudah terkontraksi sebesar 0,4% secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi yang kembali negatif secara kuartalan pada kuartal III-2019 resmi membawa Hong Kong mengalami resesi untuk kali pertama sejak tahun 2009, kala krisis keuangan global menerpa.
Aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi di sana selama nyaris lima bulan sukses menekan laju perekonomian dengan sangat signifikan, seiring dengan terkontraksinya sektor pariwisata dan ritel. Untuk diketahui, aksi demonstrasi besar-besaran yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi di Hong Kong pada awalnya dipicu oleh penolakan terhadap RUU ekstradisi.
Pada bulan lalu, Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan mengatakan bahwa jumlah turis yang mengunjungi Hong Kong pada periode Agustus 2019 ambruk nyaris 40% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontraksi pada jumlah turis yang mengunjungi Hong Kong di bulan Agustus jauh lebih dalam ketimbang penurunan pada periode Juli 2019 yang hanya sebesar 5%.
Suntikan kebijakan moneter yang diberikan oleh bank sentral Hong Kong dan suntikan kebijakan fiskal oleh pemerintahnya membuat pelaku pasar optimistis bahwa situasi di Hong Kong akan membaik di masa depan, yang pada akhirnya menjadi sentimen positif bagi pasar saham Asia.
Kemarin, bank sentral Hong Kong memutuskan untuk memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps ke level 2%. Dari sisi fiskal, sejauh ini pemerintah Hong Kong telah menyuntikkan dana segar senilai lebih dari HKD 20 miliar ke perekonomian. Suntikan dana segar ini diarahkan untuk menggairahkan sektor transportasi, pariwisata, serta ritel.
Di masa depan, Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan bahwa pemerintah akan kembali memberikan suntikan fiskal.
Lebih lanjut, optimisme bahwa AS dan China akan bisa meneken kesepakatan dagang pada bulan ini ikut menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Asia. Kemarin waktu setempat, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa lokasi penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China akan segera diumumkan.
Untuk diketahui, sebelumnya AS dan China berencana untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu di Chile, kala Trump bertemu dengan Presiden China XI Jinping di sela-sela gelaran KTT APEC. Namun, rencana tersebut kemudian dipertanyakan menyusul keputusan Chile untuk membatalkan gelaran tersebut, seiring dengan aksi demonstrasi yang tak kunjung padam di sana.
"China dan AS sedang bekerja untuk memilih lokasi baru guna menandatangani kesepakatan dagang tahap satu, [yang mencakup] sebesar 60% dari kesepakatan final, pasca KTT APEC di Chile dibatalkan karena situasi yang tidak terkait dengan perkembangan negosiasi dagang AS-China," cuit Trump melakui akun Twitter personalnya, @realDonaldTrump.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank)"bursa" - Google Berita
November 01, 2019 at 05:29PM
https://ift.tt/2WBDel8
Walau Hong Kong Resesi, Bursa Saham Asia Tetap Hijau - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Walau Hong Kong Resesi, Bursa Saham Asia Tetap Hijau - CNBC Indonesia"
Post a Comment