Search

Optimisme Damai Dagang, Bursa Asia Ditutup Menguat - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia menutup perdagangan kedua di pekan ini, Selasa (14/1/2020), di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan, indeks Nikkei naik 0,73%, indeks Straits Times terkerek 0,6%, dan indeks Kospi bertambah 0,43%.

Aura damai dagang AS-China yang kian terasa menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Melansir CNBC International, AS dan China dijadwalkan untuk menandatangani kesepakatan dagang tahap satu pada hari Rabu (15/1/2020) di AS.


Melansir Reuters, sebanyak lebih dari 200 undangan telah disebar untuk seremoni penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu esok hari. Seremoni penandatanganan kesepakatan dagang akan digelar di Washington, tepatnya di Gedung Putih.
Menurut Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, komitmen China terkait kesepakatan dagang tahap satu tidaklah berubah dalam proses penerjemahan teks kesepakatan dagang yang panjang.

"Itu (komitmen dari China) tidaklah berubah dalam proses penerjemahan," kata Mnuchin dalam acara "Sunday Morning Futures with Maria Bartiromo", seperti dilansir dari Reuters.

"Kami telah melalui proses penerjemahan yang saya rasa kita sebut sebagai permasalahan teknis."

Menurut Mnuchin, teks kesepakatan dagang kedua negara akan dirilis pada pekan ini, tepatnya pada hari penandatanganan.

"Dan orang-orang dapat melihatnya. Ini adalah kesepakatan yang sangat menyeluruh," sebut Mnuchin.


Sebelumnya pada pekan lalu, China mengumumkan bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He akan berkunjung ke Washington pada pekan ini untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu.

"Karena undangan dari AS, Liu He akan memimpin delegasi ke Washington dari tanggal 13 hingga 15 Januari untuk menandatangani perjanjian fase I," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng, seperti dikutip dari AFP.

Sebelumnya lagi, tanda-tanda bahwa kesepakatan dagang tahap satu akan bisa diteken pada pekan ini juga sudah sempat terasa. Melansir Global Times, AS dan China berada di jalur yang tepat untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu.

Menurut para sumber dan analis yang diwawancarai oleh Global Times, seremoni penandatanganan kesepakatan dagang kedua negara bisa diselenggarakan pada pekan ini.

Sebagai informasi, Global Times merupakan media yang dimiliki dan dijalankan oleh Partai Komunis sehingga informasi yang diberikan terkait perkembangan perang dagang AS-China memang biasanya akurat.


Sejauh ini, AS sudah mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China sekitar US$ 360 miliar, sementara China membalas dengan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.

Sejauh ini, AS dan China masih merupakan dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di planet bumi. Ketika keduanya bisa meneken kesepakatan dagang tahap satu, arus perdagangan dan investasi dunia bisa pulih. Hal ini praktis menjadi kabar positif bagi bursa saham dunia.

Lebih lanjut, rilis data ekonomi yang menggembirakan ikut menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Asia. Pada hari ini, ekspor China periode Desember 2019 (denominasi dolar AS) diumumkan tumbuh hingga 7,6% secara tahunan, jauh di atas konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 3,2% saja, seperti dilansir dari Trading Economics.

Sementara itu, impor untuk periode yang sama diumumkan melejit hingga 16,3%, juga jauh di atas konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 9,6% saja, seperti dilansir dari Trading Economics.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(ank/tas)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
January 14, 2020 at 05:18PM
https://ift.tt/2FTI3hP

Optimisme Damai Dagang, Bursa Asia Ditutup Menguat - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Optimisme Damai Dagang, Bursa Asia Ditutup Menguat - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.