Sektor yang paling memberikan poin penguatan bagi IHSG adalah agrikultur dengan kenaikan 3,58%, sedangkan sektor yang paling memberikan pelemahan adalah Infrastruktur yang mengalami pelemahan 2,51%.
Sementara itu, berikut aksi-aksi dari berbagai emiten yang layak dicermati oleh para investor. Berikut ulasan yang dirangkum oleh CNBC Indonesia, Jumat (19/10/18).
1. Induk SCTV Cetak Laba Rp 1,2 T di Kuartal III-2018, Naik 8,1%
Emiten media PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mencatatkan kinerja yang cukup baik di sembilan bulan pertama atau hingga kuartal III tahun ini. Tercatat, laba bersih perseroan meningkat 8,12% menjadi Rp 1,18 triliun dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu senilai Rp 1,09 triliun.
Meningkatnya laba bersih SCMA didorong oleh pendapatan neto perusahaan yang tumbuh 10,82% pada kuartal III-2018 menjadi Rp 3,79 triliun. Sedangkan pendapatan neto pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 3,42 triliun.
2. Saham Holcim Masuk UMA, Ternyata Dijual Aberdeen Rp 430 M
Berdasarkan keterangan yang diberikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi pada tanggal 5 dan 9 Oktober 2018. Sedangkan nilai transaksi tersebut mencapai Rp 417,49 miliar hingga Rp 430,5 miliar.
3. Migas Menggeliat, Elnusa Peroleh Kontrak Rp 1 T
PT Elnusa Tbk (ELSA) memperoleh dua kontrak baru di bidang jasa hulu migas dengan nilai di atas Rp 1 triliun. Dua proyek ini antara lain untuk jasa survei seismik darat 2D & 3D di wilayah Pesut Mas, Sulawesi Tengah dan pengeboran modular di wilayah kerja Sanga-Sanga, Kalimantan Timur dan Attaka.
Direktur Keuangan Elnusa Hery Setiawan mengatakan perolehan nilai kontrak ini meningkatkan keseimbangan komposisi kontrak jasa hulu migas dan distribusi dan logistik energi.
4. Cetak Laba Rp 11,4 T, Begini Kinerja BNI Kuartal III-2018
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencetak laba bersih Rp 11,44 triliun pada kuartal III-2018. Angka ini naik 12,6% dibandingkan laba di periode yang sama tahun lalu Rp 10,16 triliun.
Kenaikan laba bersih BNI ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau (NII) yang naik 10,6% menjadi Rp 26,01 triliun. Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih industri yang hanya 4,5% pada Juli 2018.
5. BEI Beberkan Alasan LPCK 2 Kali Mangkir Jelaskan Meikarta
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan pernyataan resmi terkait mangkirnya PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) setelah dua kali dipanggil.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian S. Manullang mengatakan perusahaan mangkir dari panggilan ini untuk kedua kalinya karena tengah melakukan investigasi internal untuk mengetahui fakta yang terjadi.
6. Jadi Dirut Indosat, Chris Siapkan Belanja Modal Rp 30 T
Direktur utama (dirut) Baru PT Indosat Tbk (ISAT) Chris Kanter saat ini sedang melakukan proses finalisasi persetujuan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) dengan nilai minimal US$ 2 miliar atau Rp 30 triliun (kurs Rp 15 ribu/US$).
Ia mengatakan, anggaran ini masuk dalam tiga fokus utama pengembangan yang akan dilakukan ISAT di bawah kepemimpinannya yakni people, process dan business. (prm/prm)
https://www.cnbcindonesia.com/market/20181019081619-17-38091/ihsg-masih-melemah-cermati-aksi-berbagai-emiten-iniBagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG Masih Melemah, Cermati Aksi Berbagai Emiten Ini"
Post a Comment