Search

IHSG Lanjutkan Penguatan, Simak 4 Kabar Emiten Berikut

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,41% ke level 5.832 pada perdagangan kemarin Rabu (10/10/18). Nilai transaksi mencapai Rp 7,4 triliun dengan jual bersih (net sell) investor asing senilai Rp 434 miliar.

Kenaikan indeks  juga didorong oleh sektor keuangan yang menguat. Penguatan sektor keuangan tersebut seiring dengan penguatan rupiah yang naik 0,18% ke level Rp 15.198/dolar AS di pasar spot. 

Beberapa saham yang paling banyak dilepas asing, yaitu: PT Bank Central Asia/BBCA (Rp 123 miliar), PT Bank Negara Indonesia/BBNI(Rp 49 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia/BBRI (Rp 40 miliar) dan PT Holcim Indonesia/SMCB (Rp 37 miliar).


Gejolak penguatan dolar AS sudah sedikit mereda setelah pemerintah AS melakukan lelang obligasi pada 9 Oktober waktu setempat yaitu untuk tenor-tenor jangka pendek seperti 4, 13, 26, dan 52 minggu. 

Namun, kondisi rupiah saat ini masih di jalur pelemahan, mengingat Indonesia masih defisit transaksi berjalan/current account deficit (CAD). Tingginya harga minyak mentah dunia memantik kekhawatiran current account deficit (CAD) Indonesia kian melebar.

Sementara itu, pada periode yang sama, berikut informasi dan aksi dari berbagai emiten yang patut dicermati, yang dirangkum oleh CNBC Indonesia hari ini Kamis (11/10/18).

1. Saham Duck King dan Garuda Food Melesat Saat Resmi Melantai

Saham PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) dan PT GarudaFood Putra Putri Jaya (GOOD) mencatatkan saham perdanaya hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kedua saham tersebut langsung menyentuh batas atas transaksi (auto reject).

Sebagai emiten ke 43 pada tahun ini, saham DUCK melonjak 49,5% ke level Rp 755 per saham dari harga penawaran perdananya senilai Rp 505/saham. Sedangkan harga saham GOOD juga meningkat 49,81% ke level Rp 1.925 per saham dari harga penawaran perdananya senilai Rp 1.285/saham.

2. TRAM Raih Kontrak Batu Bara 700 Ribu Ton

PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) menandatangani perjanjian kerja sama penggunaan infrastruktur logsitik pertambangan jangka panjang melalui anak usahanya yakni PT Gunung Bara Utama (GBU).



Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia, perjanjian yang dilakukan dengan PT Citra Dayak Indah (CDI) ini memiliki jangka waktu selama 3 tahun hingga 8 Oktober 2021. Sedangkan volume minimal yang diperoleh sebesar 700 ribu metrik ton (MT) batu bara.

3. Mandiri Group Rilis Kontrak Investasi untuk Infrastruktur

Grup Bank Mandiri, termasuk Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi berkerjasama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-DINFRA). 

Produk investasi yang pertama kali diluncurkan tersebut rencananya akan menyasar investor lokal dan global. 



Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan alternatif pembiayaan infrastruktur melalui pasar modal ini dapat dimanfaatkan perusahaan di bidang infrastruktur untuk mendapatkan sumber pendanaan yang efektif dengan biaya yang terukur. 

4. BUVA Terima Rp 169 M dari Penjualan Alila Hotel & Resort Bali

Hyatt Hotel Corporation mengambil alih perusahaan manajemen Two Roads Hospitality termasuk properti milik Alila Hotels & Resorts Limited (AHR).

Dalam transaksi ini, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mendapatkan dana segara karena memiliki 20% saham di AHR.

Nilai pemgambilan AHR mencapai US$ 56,5 juta, maka perseroan menerima aliran dana segar senilai US$ 11,3 juta atau Rp 169,5 miliar (kurs Rp 15 ribu/US$).

(roy)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/market/20181011082055-17-36912/ihsg-lanjutkan-penguatan-simak-4-kabar-emiten-berikut

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Lanjutkan Penguatan, Simak 4 Kabar Emiten Berikut"

Post a Comment

Powered by Blogger.