Search

Bursa Saham Asia Menguat, IHSG Malah ke Zona Merah - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan keempat di pekan ini, Kamis (11/12/2019), di zona hijau.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 0,09% ke level 6.185,42. Sayang, pada tengah hari IHSG justru berada di zona merah. Per akhir sesi satu, IHSG terkoreksi sebesar 0,15% ke level 6.170,85.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam menekan kinerja IHSG di antaranya: PT Maha Properti Indonesia Tbk/MPRO (-24,82%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,48%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-1,07%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (-2,54%), dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,31%).


Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru sedang ditransaksikan di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei naik 0,24%, indeks indeks Hang Seng terapresiasi 1,15%, indeks Straits Times terkerek 0,89%, dan indeks Kospi bertambah 1,4%.

Pelaku pasar merespons positif hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral AS. Pada hari Selasa waktu setempat (10/12/2019), The Fed memulai pertemuan yang berlangsung selama dua hari. Hasil dari pertemuan tersebut diumumkan pada dini hari tadi waktu Indonesia.

The Fed memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan. Keputusan ini sesuai dengan estimasi dari para ekonom bahwa federal funds rate akan dipertahankan di rentang 1,5%-1,75%.


Walaupun tak mengumumkan pemangkasan tingkat suku bunga acuan, pelaku pasar tetap merespons positif hasil pertemuan The Fed. Pasalnya, The Fed mengindikasikan bahwa tingkat suku bunga acuan akan terus dipertahankan di level saat ini di sepanjang tahun 2020 alias tak akan dinaikkan.

Dalam pernyataan pasca mengumumkan bahwa tingkat suku bunga acuan dipertahankan, para pejabat The Fed mengungkapkan bahwa kebijakan moneter kemungkinan akan tetap berada di posisi saat ini untuk jangka waktu yang belum ditentukan.

Lebih lanjut, indikasi bahwa The Fed akan terus mempertahankan federal funds rate di level saat ini pada tahun 2020 juga ditunjukkan oleh dot plot versi terbaru.

Sebagai catatan, dot plot merupakan sebuah survei dari para anggota FOMC (Federal Open Market Committee) selaku pengambil keputusan terkait proyeksi mereka atas posisi tingkat suku bunga acuan pada akhir tahun.

Pada dot plot versi September 2019, sebanyak sembilan anggota FOMC memperkirakan bahwa tingkat suku bunga acuan akan dinaikkan setidaknya satu kali pada tahun depan. Kini, hanya ada empat dari 17 anggota FOMC yang memperkirakan bahwa tingkat suku bunga acuan hanya akan dikerek naik sebesar 25 bps pada tahun depan.

Selain hasil pertemuan The Fed, perkembangan terkait perang dagang AS-China yang menggembirakan ikut menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning.

Wall Street Journal melaporkan bahwa AS berencana untuk menunda pengenaan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China yang dijadwalkan akan mulai berlaku pada 15 Desember mendatang, seperti dilansir CNBC International. Untuk diketahui, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini mencapai US$ 160 miliar.


Ditundanya pengenaan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China tersebut dilakukan oleh AS seiring dengan upaya yang tengah dilakukan kedua belah pihak untuk memfinalisasi kesepakatan dagang tahap satu.

Pejabat AS dikabarkan telah meminta China untuk terlebih dulu membeli produk-produk agrikultur asal AS sebelum kemudian meneken kesepakatan dagang tahap satu dengan pihaknya. Di sisi lain, pihak China meminta supaya pembelian produk agrikultur asal AS yang akan mereka lakukan memiliki nilai yang proporsional dengan besaran penghapusan bea masuk tambahan yang dilakukan oleh Washington.

Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk tambahan bagi senilai lebih dari US$ 500 miliar produk impor asal China, sementara Beijing membalas dengan mengenakan bea masuk tambahan bagi produk impor asal AS senilai kurang lebih US$ 110 miliar.

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
December 12, 2019 at 12:48PM
https://ift.tt/2PChUst

Bursa Saham Asia Menguat, IHSG Malah ke Zona Merah - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bursa Saham Asia Menguat, IHSG Malah ke Zona Merah - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.