Pada pembukaan perdagangan, IHSG melemah 0,02% ke level 6.244,35. IHSG kemudian bergerak di zona merah untuk waktu yang cukup lama.
Namun, sekitar pukul 11:00 WIB IHSG merangsek ke zona hijau dan terus memperlebar penguatannya. Per akhir sesi satu, IHSG menguat 0,19% ke level 6.256,02.
Jika apresiasi IHSG bertahan hingga akhir perdagangan, maka akan menandai apresiasi selama empat hari beruntun.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mengerek kinerja IHSG di antaranya: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+1,92%), PT Maha Properti Indonesia Tbk/MPRO (+11,42%), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+0,46%), PT Barito Pacific Tbk/BRPT (+1,05%), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (+1,87%).
Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru ditransaksikan di zona merah. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei turun 0,46%, indeks Shanghai melemah 0,08%, indeks Hang Seng jatuh 0,08%, dan indeks Kospi terpangkas 0,16%.
Bursa saham Benua Kuning diterpa tekanan jual seiring dengan penantian investor terhadap kejelasan dari kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China. Seperti yang diketahui, menjelang akhir pekan kemarin AS dan China mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mencapai kesepakatan dagang tahap satu yang sudah begitu dinanti-nantikan pelaku pasar saham dunia.
Dengan adanya kesepakatan dagang tahap satu tersebut, Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk tambahan terhadap produk impor asal China pada tanggal 15 Desember. Untuk diketahui, nilai produk impor asal China yang akan terdampak oleh kebijakan ini sejatinya mencapai US$ 160 miliar.
Pembatalan eksekusi bea masuk tambahan tersebut menjadi elemen krusial dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi global di level yang relatif tinggi. Pasalnya, bea masuk tersebut, jika jadi dieksekusi, akan mengincar produk-produk konsumer yang diimpor oleh AS dari China seperti mainan, ponsel, hingga pakaian.
Pengenaan bea masuk tambahan akan membuat harga produk-produk konsumer tersebut lebih mahal sehingga berpotensi menekan permintaan. Padahal, AS tengah memasuki musim liburan di mana momen tersebut biasanya menghasilkan permintaan yang tinggi atas produk-produk konsumer.
Tak sampai di situ, Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5% saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu. Di sisi lain, China membatalkan rencana untuk mengenakan bea masuk balasan yang disiapkan guna membalas bea masuk dari AS pada hari Minggu.
Masih sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu, China akan meningkatkan pembelian produk agrikultur asal AS secara signifikan. Trump menyebut bahwa China akan segera memulai pembelian produk agrikultur asal AS yang jika ditotal akan mencapai US$ 50 miliar.
Namun, ada ketidakpastian yang menyelimuti kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China. Walaupun Trump menyebut bahwa nilai pembelian produk agrikultur oleh China akan mencapai US$ 50 miliar, pihak Beijing yang diwakili oleh Wakil Menteri Pertanian dan Pedesaan Han Jun hanya menyebut bahwa mereka akan meningkatkan pembelian produk agrikultur asal AS secara signifikan, tanpa menyebut nilainya.
Dikhawatirkan, ketidakjelasan ini pada akhirnya akan membuat kesepakatan dagang tahap satu antara kedua negara justru gagal diteken.
Sebagai catatan, hingga kini teks kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China belum ditandatangani. Menurut Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, kedua negara berencana untuk memformalisasi kesepakatan dagang tahap satu pada pekan pertama Januari 2020.
Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk tambahan bagi senilai lebih dari US$ 500 miliar produk impor asal China, sementara Beijing membalas dengan mengenakan bea masuk tambahan bagi produk impor asal AS senilai kurang lebih US$ 110 miliar.
"bursa" - Google Berita
December 18, 2019 at 12:44PM
https://ift.tt/2PwBGql
Bursa Saham Asia Melemah, IHSG Malah Menguat 0,19% - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa Saham Asia Melemah, IHSG Malah Menguat 0,19% - CNBC Indonesia"
Post a Comment