Search

3 Broker Asing Hengkang, Ada Apa sih dengan Bursa Efek? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Hengkangya tiga broker asing dari Bursa Efek Indonesia (BEI) ditengarai karena pelbagai faktor. Selain kebijakan dari perusahaan induk di negara asal, faktor persaingan ketat dengan broker lokal juga jadi musababnya.

Ketiga broker yang mundur tersebut adalah PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia (asal Amerika Serikat/AS), PT Deutsche Sekuritas Indonesia (asal Jerman) dan PT Nomura Sekuritas Indonesia (asal Jepang).

Direktur Perdagangan dan Pengaturan BEI Laksono Widodo menjelaskan, mundurnya broker asing lebih disebabkan karena faktor kebijakan dari perusahaan induk. Namun, ada faktor lain seperti faktor trading dan sales yang memang berkurang dan membuat sekuritas tersebut harus hengkang dari BEI.


"Panjang ceritanya, tapi utamanya kebijakan kantor pusat," kata Laksono Widodo, Senin (9/12/2019) saat dihubungi CNBC Indonesia.


Pada kesempatan sebelumnya, Laksono menyampaikan, fenomena broker menghentikan operasional di Indonesia karena kompetisi dengan broker lokal semakin kuat, ini tidak hanya dialami di Indonesia saja melainkan di dunia.

"Mereka harus memilih terus stay dengan andil kurang baik atau restrukturisasi," kata Laksono.

Tim Riset CNBC Indonesia mencatat, setidaknya ada empat faktor yang menyebabkan mundurnya sekuritas asing.

Faktor pertama adalah kebijakan internal perusahaan induk di tingkat global, yang bersifat kasus per kasus (case per case). Faktor kedua adalah ketiadaan batas minimal biaya (fee) transaksi efek antara perusahaan efek pedagang efek (broker) maupun fee penjaminan emisi (underwriting) untuk perusahaan efek berizin bank investasi (investment banking).

Faktor ketiga adalah perkembangan pasar modal yang masih lambat dan tidak banyak mengubah postur jumlah masyarakat yang berinvestasi. Tingkat inklusi pasar modal domestik per akhir 2019 masih tercatat sangat minimal yaitu 4,9%, tumbuh tak seberapa dari 3,8% (2013).

Faktor keempat adalah adopsi teknologi yang lambat. Praktik transaksi efek di luar negeri sudah begitu kompleks dan maju sehingga perkembangannya melebihi perkembangan teknologi informasi beserta perangkatnya di pasar modal domestik.

Hengkangnya tiga sekuritas asing dari bursa diprediksi berujung pada penurunan nilai transaksi bursa saham domestik sebesar 12,46% (setara Rp 230,81 triliun per tahun) menjadi Rp 1.622,28 triliun/tahun, dari sebelumnya Rp 1.853,09 triliun/tahun.

Baru-baru ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah mengumumkan pencabutan izin perusahaan efek Merrill Lynch Sekuritas Indonesia sebagai perantara pedagang efek (PPE/broker/pialang). Izin tersebut dicabut sejak 14 November lalu.

Selain Merrill Lynch, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi pernah menyatakan bahwa Deutsche Sekuritas Indonesia dan Nomura Sekuritas Indonesia juga sedang mengajukan diri untuk keluar dari statusnya sebagai sekuritas Anggota Bursa (AB).

Deutsche Bank: Tahun Depan Ada 20 Risiko Mengancam Pasar

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



"bursa" - Google Berita
December 09, 2019 at 12:17PM
https://ift.tt/2rrWypF

3 Broker Asing Hengkang, Ada Apa sih dengan Bursa Efek? - CNBC Indonesia
"bursa" - Google Berita
https://ift.tt/2Nd6yfP

Bagikan Berita Ini

0 Response to "3 Broker Asing Hengkang, Ada Apa sih dengan Bursa Efek? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.