Perhatian! BEI Panggil Manajemen Garuda & Auditor Besok - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia menyatakan besok, Selasa (30/4/2019) akan memanggil manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan auditornya, Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan terkait laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2018 yang ditolak dua komisarisnya, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia mengatakan dijadwalkan akan bertemu dengan otoritas bursa pukul 09.30 WIB di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Keduanya juga sudah mengkonfirmasi dalam hearing tersebut.

"Besok jam 08.30, keduanya confirm hadir, tapi sampai saat ini mereka belum menyampaikan siapa saja dari mereka," kata Nyoman, di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Nyoman mengatakan, bursa akan meminta kejelasan dan klarifikasi terkait dasar dari transaksi dalam laporan keuangan tersebut. Seperti diketahui, ada kejanggalan dalam laporan keuangan GIAA. Chairal Tanjung dan Dony Oskaria menolak membubuhkan tanda tangan dalam laporan tersebut.

Keduanya merupakan perwakilan dari PT Trans Airways, pemegang saham Garuda Indonesia dengan kepemilikan sebesar 25,61%. Laporan itu sendiri mencatatkan laba bersih senilai US$ 809,85 ribu atau setara Rp 11,33 miliar (kurs Rp 14.000).

"Konsennya kami akan melihat nature transaksinya seperti apa, dalam artian kontraknya seperti apa, karena kalau dalam catatan laporan keuangan kami tidak sampai detail melihat perjanjiannya. yang perlu kami tahu adalah nature nya, dasarnya apa, kami melihat kontrak," ungkap Nyoman.

Otoritas bursa juga meminta manajamen Garuda membawa kontrak atau perjanjian dengan Mahata, untuk mengetahui latar belakang masalahnya. "Sehingga baru kami bisa hubungkan bagaimana pencatatan atau recognation atas revenue itu sesuai dengan PSAK nya," kata dia.

Nyoman pun tak bisa memberikan komentar lebih lanjut mengenai apakah transaksi itu dinilai wajar atau tidak, termasuk mengenai basis akrual sebagaimana yang disampaikan dalam laporan keuangan Garuda untuk tahun buku 2018.

"Nanti, makanya kalau akrual itu kan hal yang umum memang ada prinsip untuk akrual . Cuman kan nature transaksinya yang perlu diperoleh. Jadi sy minta waktu karena besok kami baru mau ketemu. Kami lihat kontraknya dulu, kami bisa diskusi dengan pihak direksinya," tandas Nyoman.

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi menjelaskan, pihaknya akan memanggil manajemen Garuda untuk meminta klarifikasi terkait laporan keuangan tersebut. "Ya, kita mau undang dulu dalam waktu dekat," kata Inarno dalam pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/4/2019).

Karena itu, kata dia, otoritas bursa tidak akan serta merta menghentikan perdagangan sementara atau suspensi saham GIAA. "Nggak lah masak cepet banget supensi, kita minta klarifikasi dulu saja terkait lap keuangan," tutur Inarno, menambahkan. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)