TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Untuk mendorong jumlah peningkatan investor, Bursa Efek Indonesia (BEI) masih gencar melakukan kegiatan edukasi. Dikatakan Fasha Fauziah, Kepala BEI Kantor Cabang Jambi, sekarang pihaknya lebih menggerakan galeri investasi untuk kegiatan edukasi, sehingga mahasiswa-mahasiswa juga ikut terlibat melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar, terutama perihal investasi bodong.
"BEI sendiri mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa tersebut dan komunitas-komunitas, kita menggerakkan mahasiswa dan komunitas, dengan keterbatasan SDM di Pasar modal kita juga harapkan bantuan dari pihak lain untuk turut serta meningkatkan literasi dan edukasi pasar modal ke masyarakat," ujarnya, Senin (29/4).
Ia juga mengatakan, yang menjadi penyebab masih adanya masyarakat yang belum tertarik dengan investasi pasar modal akibat maraknya investasi bodong. Karena investasi bodong penyebab masyarakat lebih antipati dengan kata investasi.
"Karena sebelumnya mereka telah terjebak investasi bodong, maka mereka antipati," kata Fasha.
Baca: Ini Nama-nama Caleg di Muarojambi yang Diprediksi Duduk di DPRD Muarojambi
Baca: VIDEO: Jadwal Pertandingan Semifinal Liga Champions Leg Pertama Tottenham Hotspur Vs Ajax Amsterdam
Baca: Bupati Bungo Laporkan LKPJ 2018, Masalah Pendidikan, Kesehatan dan Perkim Jadi Sorotan Dewan
Baca: Dana BOS Telah Ditransfer, Disdik Muarojambi Minta Kepala Sekolah Segera Cairkan
Baca: 14 Petugas Pemilu di Sarolangun Jatuh Sakit, Satu Orang Kena Stroke Ada yang Kecelakaan
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang investasi, juga salah satu faktor masih banyak masyarakat yang belum tertarik dengan investasi pasar modal.
Budaya konsumtif terutama pada masyarakat kota juga bisa menjadi penghalang untuk berinvestasi. Masyarakat desa lebih senang berinvestasi karena jarang melakukan kegiatan konsumtif, tetapi sayangnya banyak yang terjebak investasi bodong kurangnya pemahaman.
"Jika masyarakat mau mereka bisa menerapkan financial planning dalam kehidupan sehari-hari atau mereka dapat melakukan rencana investasi dari awal untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk investas jangka panjang," jelasnya.
Saat ini di Provinsi Jambi jumlah investor per Januari 2019 telah mencapai 7.920 SID. Dibandingkan tahun sebelumnya 4.714 SID, terdapat peningkatan sekitar 67,39 persen.
Jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, pada akhir tahun 2016 investor di Provinsi Jambi baru mencapai 3.259. Pada tahun 2017 ada sedikit kenaikan yakni 4.5081 SID, dan di akhir tahun 2018 SID Provinsi Jambi mencapai 7.668. Sementara itu, di akhir bulan Maret 2019 ini, jumlah SID telah mencapai 8.430 SID.
"Dari akhir tahun, kenaikan secara total mencapai 20 persen dari akhir tahun 2018 ke 2019," sebut Fasha.
Fasha menambahkan, target investor untuk Provinsi Jambi sendiri di tahun 2019 ini cukup tinggi. "Harapan kita tahun ini pertumbuhan investor mencapai 4.000 lebih, tetapi tetap kita harapkan lebih dari target," tuturnya.
Untuk investor di Provinsi Jambi sendiri masih didominasi oleh pegawai swasta dengan jumlah 2.749 SID dan milenial alias pelajar 2.719 SID.
"Lalu di urutan ketiga ditempati others, yang pekerjaannya bermacam macam mulai dari ibu rumah tangga, TNI, Polisi, Pensiunan dan lainnya," pungkasnya.
Baca: UPDATE: Presiden Jokowi Putuskan Pindahkan Ibu Kota RI ke Luar Jawa, Ini Alasannya
Baca: Cegah Website Pemerintah Diretas, Diskominfo Muarojambi Akan Kerjasama dengan Badan Cyber
Baca: Tanggapi Pertemuan Zulkifli Hasan-Jokowi, Bara Hasibuan Tegaskan Sikap PAN Berdiri di Sisi Jokowi
Baca: Kabar Terbaru Ustaz Arifin Ilham, Meminta Maaf dan Sudah Siapkan Kain Kafan juga Makam
Baca: UPDATE REAL COUNT KPU, Senin 24 April Pukul 16.45, Data Masuk 51,83 Persen, Jokowi-Maruf Unggul
http://jambi.tribunnews.com/2019/04/29/edukasi-masyarakat-tentang-investasi-bodong-bursa-efek-indonesia-libatkan-mahasiswa-dan-komunitasBagikan Berita Ini
0 Response to "Edukasi Masyarakat Tentang Investasi Bodong, Bursa Efek Indonesia Libatkan Mahasiswa dan Komunitas - Tribun Jambi"
Post a Comment