Search

Sentimen Perang Dagang Tahan Laju Kenaikan IHSG - Katadata News

Indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir dengan kenaikan tipis 0,04% ke level 6.482,71 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (21/3). IHSG berhasil menghijau di tengah bursa saham Asia yang mayoritas ditutup lebih rendah.

Indeks Hang Seng menjadi bursa Asia yang terkoreksi paling dalam sebesar 0,49%, indeks Strait Times turun 0,41%, KLCI turun 0,21%, sedangkan Shanghai dan Kospi terkoreksi tipis masing-masing 0,01% dan 0,02%. Sejalan dengan IHSG, Nikkei naik 0,2%, dan PSEi naik 0,19%.

Mengawali perdagangan dengan kenaikan tipis 0,1%, IHSG relatif nyaman bergerak di zona hijau sepanjang sesi I. Di awal sesi II IHSG masih berada di zona hijau namun satu jam setelah sesi II dimulai IHSG mulai bergerak turun, hingga 15 menit sebelum perdagangan berakhir, IHSG kembali ke jalur hijau.

Lima indeks sektoral tercatat bergerak naik, dan lima sektor lainnya terkoreksi. Saham-saham di sektor infrastruktur, pertanian, dan aneka industri berkontribusi paling besar dalam menahan laju positif IHSG. Infrastruktur turun 0,82%, pertanian turun 0,33%, dan aneka industri turun 0,29%. Sedangkan saham-saham yang menopang laju IHSG yaitu saham sektor tambang yang naik 0,49%, keuangan naik 0,3%, dan konsumer naik 0,21%.

(Baca: Investor Saham Tunggu Arah Bunga Acuan BI dan The Fed, IHSG Naik 0,1%)

Sepanjang hari ini IHSG bergerak di kisaran level 6.463,94 hingga level tertingginya pada 6.498,43. Total transaksi saham di BEI hari ini tercatat senilai Rp 8,12 triliun dari 16,59 miliar saham yang diperdagangkan oleh investor. Sebanyak 195 saham berkinerja di teritori negatif, 178 saham bergerak positif, dan 144 saham tidak berubah.

Beberapa saham yang menopang kinerja IHSG di zona hijau di antaranya saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang harganya naik 0,81%, PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) naik 3,37%, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) naik 0,68%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,27%, dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) naik 1,18%.

Sedangkan saham-saham yang menahan laju IHSG yaitu PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) yang terkoreksi hingga 6,9%, PT Astra International Tbk. (ASII) turun 0,68%, PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI) anjlok 6,76%, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) turun 2,26%, serta PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) turun 0,98%.

Sementara itu investor asing membukukan pembelian bersih saham senilai Rp 260,6` miliar di pasar reguler, namun di pasar negosiasi/tunai investor asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 177,6 miliar.

Saham-saham perbankan menjadi buruan investor asing di pasar reguler yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) senilai Rp 307,7 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) Rp 71,7 miliar, serta PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) senilai Rp 24,8 miliar.

(Baca: 14 Perusahaan Antre Masuk Bursa Tahun Ini )

Investor domestik dikatakan masih menunggu arah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan Federal Reserve (the Fed) yang akan diputuskan akhir pekan ini. Tekanan terhadap bursa saham domestik dan Asia justru berasal dari perkembangan perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang tengah menghadapi batu sandungan.

Pihak Tiongkok sendiri dikabarkan sudah bersedia untuk mengubah kebijakannya terkait investasi asing dan perlindungan hak kekayaan intelektual yang sebelumnya mewajibkan perusahaan asing yang beroperasi disana untuk melakukan transfer teknologi.

Namun, pemerintah Tiongkok masih belum mendapatkan kepastian dari AS terkait kenaikan tarif terhadap US$ 200 miliar impor produk asal Tiongkok ke pasar AS sebesar 25% akan dicabut. Ketidakpastian dari perkembangan tersebut membuat laju kenaikan IHSG terbatas, dan mayoritas bursa saham Asia ditutup lebih rendah.

(Baca: Lippo Karawaci Kembali Dapat Prospek Positif dari Lembaga Pemeringkat)

Let's block ads! (Why?)

https://katadata.co.id/berita/2019/03/20/sentimen-perang-dagang-tahan-laju-kenaikan-ihsg

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sentimen Perang Dagang Tahan Laju Kenaikan IHSG - Katadata News"

Post a Comment

Powered by Blogger.