Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ke level 6.400 pada penutupan perdagangan saham di BUrsa Efek Indonesia (BEI) Kamis sore (14/3). IHSG ditutup naik 0,56% ke level 6.413,27, walau mengawali perdagangan dengan koreksi tipis 0,04%.
Sementara itu bursa saham Asia lainnya ditutup bervariasi. Indeks Shanghai terkoreksi sebesar 1,2%, KLCI turun 0,22%, PSEi turun 0,2%, dan Nikkei turun tipis 0,2% setelah sepanjang hari bergerak di zona hijau. Sejalan dengan IHSG, indeks Hang Seng naik 0,15%, Strait Times naik 0,07%, dan Kospi naik 0,34%.
Kinerja positif IHSG didorong sejumlah sentimen global seperti peluang 'no deal Brexit' yang semakin kecil setelah mayoritas anggota parlemen Inggris menolak Brexit terjadi tanpa adanya kesepakatan dengan Uni Eropa, sehingga meningkatkan optimisme pelaku pasar.
Begitu juga kondisi perekonomian AS yang sedikit menyuntikkan optimisme setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) periode Februari berada pada level yang lebih rendah dibandingkan periode Januari 2019, sehingga investor semakin yakin Federal Reserve akan lebih menahan kenaikan suku bunga acuannya.
(Baca: Sesi I IHSG Bertahan di Zona Hijau Naik 0,15%)
Kendati demikian, tekanan dari Tiongkok membuat sejumlah bursa Asia merosot, termasuk indeks Shanghai yang terkoreksi 1,2%. Output industri Tiongkok untuk periode Januari-Februari 2019 mencatatkan pertumbuhan terendah selama 17 tahun terakhir. Output industri pada periode tersebut hanya tumbuh 5,3%, di bawah ekspektasi pasar sebesar 5,5%.
Padahal data investasi riil Tiongkok periode Januari hingga Februari 2019 meningkat 6,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, serta penjualan barang ritel untuk periode yang sama tumbuh 8,2%, atau sedikit di atas ekspektasi pasar sebesar 8,1%. Namun dua sentimen tersebut tidak mampu menggerakkan indeks Shanghai ke zona hijau hari ini.
Saham-saham Penggerak IHSG
Dari bursa saham dalam negeri, total nilai transaksi saham hari ini mencapai Rp 9,31 triliun dari 17,25 miliar saham yang diperdagangkan oleh investor. Sebanyak 221 saham ditutup positif, 179 saham berakhir negatif, dan 139 saham lainnya tidak bergerak.
Saham-saham yang paling besar kontribusinya dalam menahan laju IHSG terutama dari sektor konsumer yang hari ini terkoreksi hingga 0,52%, yaitu saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang turun 1,04%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) turun 1,39%, dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun 0,79%.
(Baca: Kinerja 2018 Positif, Phapros Bagi Dividen Rp 92,6 Miliar )
Sedangkan saham-saham yang berkontribusi mendorong laju IHSG yaitu saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang harganya naik 2,97%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) naik 1,84%, PT Astra International Tbk. (ASII) naik 2,46%, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) naik 3,42%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) naik 1,72%.
Investor asing terus memberikan tekanan terhadap IHSG. Sepanjang hari ini investor asing membukukan penjualan bersih saham hingga Rp 2,23 triliun di pasar reguler dan Rp 654,84 miliar di pasar negosiasi/tunai. Sehingga totalnya menjadi Rp 2,89 triliun. Dengan demikian, selama sepekan terakhir modal asing yang keluar dari pasar saham domestik mencapai Rp 5,85 triliun di pasar reguler.
Beberapa saham yang paling banyak dilepas investor asing yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) senilai Rp 146,1 miliar, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Rp 90,6 miliar, PT United Tractors Tbk. (UNTR) Rp 88,7 miliar, PT JAPFA Tbk. (JPFA) Rp 52,8 miliar, serta PT Astra International Tbk. (ASII) Rp 41,1 miliar.
(Baca: IHSG Melesat Naik 0,35% Terbantu Penguatan Rupiah dan Harga Komoditas)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ditopang Sentimen Global, IHSG Naik 0,56% Kembali ke Level 6.400 - Katadata News"
Post a Comment