Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 0,20% ke level 6.353,77 pada akhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa sore (12/3). IHSG terkoreksi di tengah bursa saham di Asia yang mayoritas ditutup lebih tinggi.
Indeks Nikkei menjadi bursa dengan kinerja terbaik hari ini dengan kenaikan sebesar 1,79%, kemudian Hang Seng menyusul dengan kenaikan sebesar 1,46%, Shanghai naik 1,1%, Kospi naik 0,89%, Strait Times naik 0,65%, PSEi naik 0,5%, dan KLCI naik 0,4%.
Menghijaunya bursa Asia hari ini didorong berbagai sentimen mulai dari perkembangan perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang masih terus berlangsung yang diartikan oleh investor bahwa kedua negara memiliki keinginan kuat untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang dagang yang telah berlangsung selama setahun terakhir.
Pasalnya, perang dagang tersebut tidak hanya melukai perekonomian kedua negara, karena dampaknya juga dirasakan oleh seluruh dunia. Berbagai lembaga kerjasama ekonomi di dunia pun beramai-ramai menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global.
(Baca: Sesi I IHSG Turun 0,05% di Tengah Bursa Asia yang Menghijau)
International Monetery Fund (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan global untuk 2019 menjadi 3,5% dari sebelumnya yakni 3,7%. Sementara itu pada 2020, IMF juga memangkas perkiraanya dari 3,7% menjadi 3,6%.
Sebelumnya Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) kembali merevisi kebawah proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2019 dan 2020, masing-masing sebesar 0,2% dan 0,1% lebih rendah menjadi 3,3% dan 3,4%.
European Central Bank (ECB) memutuskan untuk memangkas habis target pertumbuhan ekonomi Zona Euro untuk tahun ini menjadi 1,1%, dari yang sebelumnya 1,7%. Target pertumbuhan untuk tahun depan juga dipangkas menjadi 1,6%, dari yang sebelumnya 1,7%.
Dibuka menguat 0,46% IHSG langsung terjun ke zona merah satu jam setelah perdagangan berjalan. Setelah itu IHSG konsisten bergerak di zona merah hingga perdagangan berakhir. Sepanjang hari ini IHSG bergerak di kisaran level terendahnya 6.339,97 hingga level tertingginya 6.404,43.
Rilis data penjualan ritel periode Februari 2019 yang lebih baik dibandingkan periode sebelumnya pun tidak mampu menjadi katalis untuk mendorong IHSG ke level yang lebih tinggi.
(Baca: Lippo Karawaci Bidik Pendanaan Rp 14,5 T, Salah Satunya untuk Meikarta)
Modal Asing Masih Mengalir Keluar
Total transaksi saham mencapai Rp 7,23 triliun dari 12,92 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 410.494 kali oleh investor. Sebanyak 225 mengalami koreksi, 151 saham naik, dan 130 saham lainnya tidak mengalami perubahan.
Beberapa saham yang paling besar kontribusinya dalam menarik turun IHSG di antaranya saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang turun 1,47%, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) anjlok 7,07%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 0,52%, PT United Tractors Tbk. (UNTR) turun 2,33%, dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) turun 6,19%.
Dana asing masih terus mengalir keluar dari pasar saham domestik. Hari ini investor asing melakukan penjualan bersih saham hingga Rp 674,09 miliar, dengan Rp 335,55 miliar terjadi di pasar reguler, dan sisanya Rp 338,54 miliar di pasar negosiasi/tunai.
Ada dua saham yang terpantau paling banyak dilepas investor asing, yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) senilai Rp 166,4 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) senilai Rp 156,5 miliar.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bursa Asia Menghijau tapi Indeks Bursa Indonesia Terkoreksi 0,20% - Katadata News"
Post a Comment