PT Sentral Mitra Informatika Tbk (SMI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (28/11). Setelah go public, perusahaan yang berkode emiten LUCK ini berencana untuk mengembangkan bisnisnya ke 15 kota di Indonesia pada 2019.
"Ekspansi ke 15 kota, dananya menggunakan dana Rp44 miliar dari dana IPO dan kas internal perusahaan," kata Komisaris Utama SMI Caroline Himawati Hidajat di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (28/11).
Adapun, beberapa kota yang akan dijajaki oleh SMI antara lain Batam, Medan, Makassar, Balikpapan, Karawang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Bali, dan Palembang.
Menurut Caroline, ekspansi ini akan membawa perusahaan mampu menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Selain itu, dengan ekspansi, perusahaan juga dapat mengoptimalisasi waktu dan jarak distribusi sehingga dapat beroperasi lebih efisien. "Pelanggan juga dapat menemukan pelayanan after sales service secara lebih mudah," kata Caroline.
Harga saham SMI langsung melonjak 49,65% menjadi Rp428 per lembar saham dibanding harga saham penawaran Rp285 per lembar saham. SMI berencana melepas 154,6 juta saham atau setara dengan 21,6% dari modal ditempatkan dan disetor. Perusahaan ini berpotensi mengantongi dana sekitar Rp44,06 miliar dari proses IPO. Tercatat, permintaan saham SMI mengalami oversubscribed lebih dari 250 kali.
Dana yang diperoleh dari IPO 20%-nya akan digunakan untuk sewa tempat, 50% untuk pembelian aset berupa printer, dan sisanya sebesar 30% untuk modal kerja, termasuk untuk ekspansi ke beberapa kota di atas.
Bersamaan dengan pencatatan saham baru di BEI, SMI juga mencatatkan saham baru untuk membayar utang melalui skema pelaksanaan Mandatory Convertible Bond (MCB) sejumlah 143,1 juta lembar saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Pemilik MCB adalah Serial System Pte.Ltd yang merupakan perusahaan publik berdomisili di Singapura dan sudah terlebih dahulu memiliki pengalaman dalam mengembangkan bisnis Managed Print Services (MPS) di regional Asia. "Ini merupakan salah satu keberuntungan yang menjadi potensi besar bagi pengembangan bisnis Perseroan," kata Caroline.
Saat ini, perusahaan bergerak di bidang usaha jasa solusi untuk penyewaan printer, percetakan dokumen disertai sistem yang dapat mendeteksi penggunaan tinta printer dan kertas untuk setiap orang dalam perusahaan. Selain itu, mereka juga memberikan service maintenance secara rutin atas printer yang ditempatkan di kantor pelanggan.
Pada 2019 mendatang, SMI menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp309 miliar dengan laba bersih senilai Rp33 miliar. Target tersebut naik dua kali lipat dari capaian SMI pada 2018. "Disumbang dari ekspansi di tahun depan. Fokus kami tetap pengembangan ke kota-kota industri," katanya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasca IPO Sentral Mitra Informatika Bakal Ekspansi ke 15 Kota - Katadata News"
Post a Comment