Search

Ditopang Bisnis di Singapura, Laba Mandiri Sekuritas Naik 3 Kali Lipat

Bank Mandiri Sekuritas mencatatkan kenaikan kinerja sepanjang sembilan bulan tahun ini di tengah kondisi fluktuasi pasar modal. Total laba bersih yang diperoleh mencapai Rp 101 miliar, tiga kali lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 32 miliar.

Direktur Operasional Mandiri Sekuritas Heru Handayanto mengatakan nilai keuntungan tersebut belum memperhitungkan bisnis dari anak usahanya PT Mandiri Manajemen Investasi. "Selain banyak menangani penjaminan emisi saham dan obligasi, anak usaha kami yang di Singapura juga sudah mulai profit," ujarnya di Bali, akhir pekan lalu.

Anda Belum Menyetujui Syarat & Ketentuan
Email sudah ada dalam sistem kami, silakan coba dengan email yang lainnya.
Alamat email Anda telah terdaftar
Terimakasih Anda Telah Subscribe Newsletter KATADATA
Maaf Telah terjadi kesalahan pada sistem kami. Silahkan coba beberapa saat lagi
Silahkan mengisi alamat email
Silahkan mengisi alamat email dengan benar
Masukkan kode pengaman dengan benar
Silahkan mengisi captcha

Bisnis di Singapura melalui Mandiri Securities Pte.Ltd yang baru beroperasi kuartal III tahun lalu, mampu menyumbang keuntungan Rp 32 miliar atau 46% dari total laba bersih. Padahal, tahun lalu masih rugi. Sementara kontribusi laba dari bisnisnya di Indonesia mencapai Rp 69 miliar.

(Baca: Kondisi Global Menantang, OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga)

Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, Mandiri Securities berhasil menembus posisi dua besar Bloomberg Global Bonds League Table dengan menguasai pangsa pasar 11,7%. Hingga September 2018, Mandiri Securities telah menyelesaikan tujuh penerbitan global bond dengan porsi penerbitan sebesar Rp 20 triliun.

Hingga kuartal III-2018, Mandiri Sekuritas mencatatkan pertumbuhan bisnis 36%. Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan pertumbuhan tersebut didorong oleh inovasi layanan investment banking, peningkatan volume transaksi equity brokerage nasabah institusi maupun ritel, serta ekspansi regional Mandiri Securities.

Dari bisnis investment banking, Mandiri Sekuritas mampu melaksanakan total 30 mandat untuk obligasi dengan porsi senilai Rp 13 triliun, serta menguasai 15% pangsa pasar. Perusahaan juga berhasil merampungkan 5 mandat penjaminan emisi saham dengan nilai penjaminan sebesar Rp 2 triliun, atau mewakili 7% pangsa pasar dari seluruh nilai penjaminan di periode ini.

Anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) ini telah menjadi penjamin emisi (underwriter) dari beberapa perusahaan yang baru tercatat di PT Bursa Efek Indonesia senilai Rp 2 triliun. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), dan PT MNC Studios International Tbk (MSIN).

Beberapa perusahaan yang telah dibantu dalam aksi penerbitan obligasi diantaranya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Bank Mandiri Tbk, Eximbank, PT PP Tbk (PTPP), Pelindo, PT BFI Finance Tbk (BFIN), PT Sarana Multigriya Finansial, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), PT Federal International Finance dan lainnya.

Tak hanya dalam mata uang rupiah, Mandiri Sekuritas juga telah menjadi penjamin obligasi global berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai Rp 20 triliun. Global bond tersebut diterbitkan oleh Tunas Baru Lampung, Wijaya Karya, Soechie Line, Medco, Pelindo III, PLN dan ROI.

Mandiri Sekuritas juga mampu menjaga posisi sebagai broker efek lokal terbaik dengan pangsa pasar 5,1% di Bursa Efek Indonesia. Total nilai transaksi saham yang tercatat dari perusahan ini hingga September 2018 mencapai Rp 156 triliun, naik 44% dari tahun lalu. Adapun rata-rata transaksi harian sebesar Rp 881 miliar dengan komposisi 60% transaksi yang dilakukan oleh klien institusi dan 40% dari nasabah ritel.

Semester II-2018 Diprediksi Lesu

Kinerja yang baik di semester I belum tentu berlanjut di semester II tahun ini. Silvano memprediksi bisnis perusahaannya akan lesu di paruh kedua 2018. Pada semester I, Mandiri Sekuritas mampu membawa lima perusahaan melakukan pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) di pasar modal. Namun di semester II, dia memastikan Mandiri Sekuritas tidak ada perusahaan yang akan dibawanya masuk ke bursa saham.

(Baca: Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi dan Sistem Keuangan Masih Terkendali)

Meski tidak akan mengantarkan satu perusahaan untuk IPO di semester II, Mandiri Sekuritas masih memiliki mandat menjamin emisi obligasi perusahaan di sektor infrastruktur, keuangan dan industri kimia. Namun, Silvano tidak mau mengungkapkan siapa saja perusahannya. Hanya salah satunya PT Summarecon Agung yang akan menerbitkan surat utang senilai Rp 600 miliar. Di bisnis penjaminan emisi obligasi, Mandiri Sekuritas mengklaim mengantongi pangsa pasar 15%.

Let's block ads! (Why?)

https://katadata.co.id/berita/2018/11/05/ditopang-bisnis-di-singapura-laba-mandiri-sekuritas-naik-3-kali-lipat

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ditopang Bisnis di Singapura, Laba Mandiri Sekuritas Naik 3 Kali Lipat"

Post a Comment

Powered by Blogger.