PT Mega Perintis Tbk, perusahaan garmen dan retail pakaian pria terintegrasi, akan menawarkan 230 juta saham atau 27,17% dari modal disetor perusahaan dalam Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan membutuhkan dana segar untuk mendukung ekspansi 20 gerai baru pada 2019.
Mega Perintis memiliki tiga lini usaha, yakni perdagangan retail, garmen, dan perdagangan melalui anak-anak usahanya. Perusahaan ini dikenal dengan merek-merek dagang Manzone, MOC, Men’s Top, serta distributor Nike Indonesia. Manzone dikonsep sebagai one stop shopping untuk pria mulai dari pakaian hingga aksesoris pria untuk berbagai umur. Alasannya, karena pria dikenal malas untuk windows shopping sehingga gerai Manzone disiapkan untuk menggaet pasar ini.
"Langkah perusahaan masuk bursa ini bagian dari strategi untuk meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi," kata Direktur Utama Mega Perintis FX Afat Adinata Nursalim, usai Due Diligence Meeting & Public Expose, di Jakarta, Senin (19/11). Perseroan menawarkan harga saham perdananya di kisaran Rp 250 hingga Rp 300 per saham sehingga perusahaan berpeluang mengantongi dana senilai Rp 57,5 miliar-Rp 69 miliar.
Afat mengatakan, sekitar 43% dari dana IPO akan dialokasikan untuk penambahan modal kerja, 31% akan digunakan untuk pengembangan usaha melalui penambahan jumlah outlet atau gerai baru, serta 26% akan digunakan untuk membayar utang melalui fasilitas Short Term Loan (STL) seasonal dari salah satu institusi perbankan. Perusahaan yang mengawali bisnisnya 19 tahun silam ini akan menambah 20 gerai Manzone dan MOC pada tahun depan. Beberapa kota yang akan menjadi target ekspansinya adalah Jakarta, Bandung, Semarang, Balikpapan, dan Makassar. Selain dana dari IPO, ekspansi ini juga menggunakan dana kas perusahaan karena nilai investasinya mencapai Rp 30 miliar.
(Baca: Dorong Startup Masuk Bursa, BEI Siapkan Papan Akselerasi)
Mega Perintis saat ini memiliki 573 gerai di seluruh Indonesia. Sekitar 50% dari gerai-gerai tersebut tersebar di Pulau Jawa. Sekitar 107 gerai dari 573 gerai yang dimiliki perseroan adalah gerai Manzone dan MOC yang berdiri sendiri (onstore) dan 5 gerai onstore Nike. Sisanya adalah gerai yang menempel pada department store, seperti Matahari Department Store. “Kami terus berekspansi dengan beberapa strategi, di antaranya melakukan pemasaran yang tepat guna, pengembangan jaringan dan peningkatan kualitas outlet, serta mengembangkan platform e-commerce,” kata Afat.
Direktur Keuangan Mega Perintis Luki Rusli mengatakan, pendapatan Mega Perintis hingga akhir tahun ini diprediksi mencapai Rp 444 miliar. Adapun pada 2019, pendapatan perseroan akan tumbuh 14,19% menjadi Rp 507 miliar. Manajemen juga memproyeksikan laba bersih perusahaan hingga akhir 2018 ini mencapai Rp 35 miliar, sedangkan tahun depan ditargetkan mencapai Rp 42,5 miliar.
Mega Perintis menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi IPO ini. Masa pembentukan harga (bookbuilding) dilakukan mulai hari ini hingga 22 November 2018. Jika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pernyataan efektif pada 30 November mendatang, penawaran umum saham akan dilaksanakan pada 4-6 Desember 2018. Adapun pencatatan saham di BEI akan dilakukan pada 12 Desember 2018.
(Baca: Rekor, Jumlah Emiten Baru BEI Tembus Angka 50 Perusahaan)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bangun 20 Gerai Baru, Distributor Nike Bidik Dana IPO Rp 69 Miliar"
Post a Comment