Search

Simak Kabar Astra Akuisisi Tol, PGN Terbitkan Global Bond - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham tanah air ditutup dengan pelemahan sebesar 0,66% ke level 6.214,51 pada awal pekan ini, Senin (27/8/2019). IHSG kembali melemah lantaran eskalasi perang dagang AS-China kembali memantik aksi jual dengan intensitas yang begitu besar di bursa saham Asia.

Performa IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama Benua Kuning yang berguguran pada hari ini: indeks Nikkei ambruk 2,17%, indeks Shanghai jatuh 1,17%, indeks Hang Seng merosot 1,91%, indeks Straits Times melemah 1,39%, dan indeks Kospi berkurang 1,64%.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan hari ini, Selasa (27/8/2019).

1.Pada 2021, Astra Bakal Kelola Tol Sepanjang 500 Km

PT Astra International Tbk (ASII) akan menambah panjang jalan tol yang dalam dua tahun ke depan. Perseroan menargetkan, pada 2021 ruas tol yang dikelola Astra akan meningkat menjadi sepanjang 500 kilometer dari proyeksi akhir tahun ini 350 kilometer dengan mengakuisi ruas-ruas tol baru.
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto menyatakan, perseroan bergerak tidak hanya di bisnis penjualan otomotif, melainkan juga berinvestasi di proyek infrastruktur seperti jalan tol melalui anak usahanya, Astra Infra. Hal ini sejalan dengan pemerintah yang tengah gencar membangun proyek infrastruktur.

Direktur Astra International Paulus Bambang mengungkapkan, dalam dua tahun ke depan, ruas tol yang dikelola Astra akan bertambah sepanjang 150 km dar ruas tol yang dikelola pada akhir 2019 yang diperkirakan 350 kilometer.

"Kita menargetkan ruas tol 500 kilometer dua tahun lagi, jadi masih ada yang perlu kita lihat (akuisisi tol baru)," kata Paulus Bambang.

2.Ibu Kota Siap Pindah, PPRO Sinyalkan Garap Proyek di Kaltim

Emiten properti merespons positif rencana Pemerintah memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Presiden Joko Widodo telah mengumumkan lokasi tepatnya ibu kota baru di Kabupaten Panajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara.

Direktur Utama PT PP Properti Tbk (PPRO) Taufik Hidayat menyatakan, pihaknya memang telah melakukan kajian mendalam dalam 4 bulan terakhir ini merespons rencana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan.

Kajian yang sudah berlangsung 4 bulan terakhir ditargetkan akan selesai pada tahun ini sebelum pada akhirnya perseroan menentukan langkah yang tepat di lokasi pemindahan ibu kota.

"Presiden telah menentukan lokasi ibu kota, kajian kami menjadi lebih fokus dan pada saatnya kami akan mengambil langkah yang tepat," kata Taufik Hidayat usai paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Senin (26/8/2019).

Taufik menyebut, saat ini ada pemilik lahan yang sudah menawarkan skema kerja sama (joint venture) dengan luas area 500 hektare.

3.UNTR Revisi Target Penjualan Alat Berat

Emiten alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) akan memangkasn penjualan alat berat Komatsu pada tahun ini dari 4.000 unit menjadi hanya 3.600 unit saja. UNTR mengakui tahun 2019 masih menjadi musim 'paceklik' karena masih tertekan harga komoditas batu bara.

Hingga semester pertama tahun ini, penjualan alat berat Grup Astra tersebut terkoreksi 20,13% menjadi 1.917 unit dari tahun sebelumnya sebanyak 2.400 unit.

"Seperti diketahui ada musim panen dan paceklik, tahun ini bisa dibilang tahun paceklik, target sales diturunkan dari 4.000 unit ke 3.600 unit," kata Direktur United Tractors Iman Nurwahyu, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (26/8/2019).

Pemangkasan target unit penjualan alat berat tersebut dilakukan karena melihat dari realisasi penjualan pada enam bulan pertama tahun ini. Namun, Iman yakin, pangsa pasar UNTR akan tetap paling tinggi di pasar yaitu di level 34% pada Juli 2019.

4.Danai Capex, PGN akan Terbitkan Global Bond

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berencana untuk menerbitkan obligasi global (global bond) untuk memenuhi belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2010. Selain itu dana yang terhimpun dari penerbitan global bond digunakan untuk pembiayaan kembali sejumlah obligasinya yang akan jatuh tempo pada 2024 mendatang.

Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy mengatakan rencana penerbitan obligasi ini masih dalam tahap pengkajian. Pada September 2019 nanti perusahaan baru akan mendapatkan kepastian nilai obligasi yang akan diterbitkan.

"Tapi kan kalau yang ada hari ini kan kita bisa masuk ke pasar bond ya. Tapi lagi dikaji kemungkinannya, terbuka kemungkinannya tapi kan serapan lokal juga terbatas. Memang timing yang tepat ya sekarang tapi kita lagi liat, kemungkinan kajian selesai September," kata Said di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (26/8/2019).

5.Penuhi Free Float, SMBC Siap Lepas Sebagian Saham BTPN

PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) menyatakan pemegang saham mayoritas perusahaan yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) akan melepaskan sebagian porsi sahamnya untuk memenuhi aturan minimal saham publik yang beredar (free float) yakni 7,5%.

Direktur BTPN Dini Herdini mengatakan skema yang akan diambil perusahaan bukan dengan menerbitkan saham baru, tetapi dengan melepas kepemilikan dari pemegang saham mayoritas. Saat ini SMBC diketahui masih berkoordinasi dengan regulator pasar modal dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Mengacu data laporan keuangan Juni 2019, porsi kepemilikan saham SMBC sudah mencapai 97,34% atau sebanyak 7.932.311.297 saham, sementara saham publik hanya 1,49% atau sebanyak 121.406.672 saham. Adapun perseroan juga masih menyimpan saham treasuri yakni sebanyak 1,17%.

"SMBC kan pemegang saham mayoritas, karena cash offer kemarin mereka punya 97,34% dan mereka akan lepas sebagian kepada yang berminat," kaya Dini usai paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (26/8/2019).

6.Diguyur Insentif Pajak, Adaro Siap Borong Alat Berat

Emiten pertambangan baru bara PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) bakal merealisasikan pembelian sejumlah alat berat yang belum direalisasikan di tahun lalu seiring dengan adanya upaya pemerintah memberikan pembebasan atau keringanan bea masuk dan pajak atas impor barang.

Hingga semester I-2019, perusahaan yang dikendalikan oleh pengusaha nasional Garibaldi "Boy" Thohir ini sudah membelanjakan dana hingga US$ 200 juta atau setara dengan Rp 2,82 triliun (asumsi kurs Rp 14.100/US$) untuk peremajaan alat berat atau heavy equipment.

"Rencana capex [belanja modal] US$ 450-600 juta ya betul, confirmed. Itu kisaran angka tersebut. Penggunaan dana tersebut US$ 200 juta peremajaan heavy equipment," kata Chief Financial Officer Adaro Energy Lie Luckman, usai paparan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/8/2019).

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/market/20190827063206-17-94924/simak-kabar-astra-akuisisi-tol-pgn-terbitkan-global-bond

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Simak Kabar Astra Akuisisi Tol, PGN Terbitkan Global Bond - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.