Aksi jual asing yang mencapai Rp 3 triliun terlihat memang asing keluar dari sektor perbankan dan menyumbang net sell.
Ini akan terjadi sampai adanya kepastian mengenai perang dagang dan solusi dalam menghadapi perang dagang.
WARTA KOTA, PALMERAH--- Selama satu minggu Bursa Efek Indonesia atau BEI mencatat penjualan bersih asing Rp 3,04 triliun.
Bahkan di pasar reguler saja aksi jual investor asing menembus Rp 3,85 triliun.
Melihat kondisi ini, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony, mengatakan, hal tersebut lebih kepada faktor perang dagang.
• Tidak Sempat Tukar Uang? Ada 15 Titik Penukaran Uang di Jalur Mudik
Menurut Chris, untuk aksi jual asing yang mencapai Rp 3 triliun terlihat memang asing keluar dari sektor perbankan dan menyumbang net sell.
"Hal ini memang secara jangka pendek membuat khawatir investor. Iklim ekonomi global menjadi tidak kondusif karena adanya kenaikan harga akibat dari kebijakan perang dagang," ujar Chris kepada Kontan.co.id, Minggu (12/5/2019).
Chris mengatakan, penurunan sektor perbankan yang cukup dalam karena saat terjadi sentimen yang berhubungan dengan ekonomi suatu negara pasti akan berdampak pada sektor bank terlebih dahulu.
• Bank Indonesia: Kebutuhan Uang Tunai di Bulan Ramadan Hingga Lebaran Diperkirakan Rp 217,1 Triliun
Menurut Chris, ini akan terjadi sampai adanya kepastian mengenai perang dagang dan solusi dalam menghadapi perang dagang.
Masih ada celah yang bisa dimanfaatkan ketika China mulai sulit untuk mengekspor barang ke Amerika Serikat (AS).
http://wartakota.tribunnews.com/2019/05/12/efek-perang-dagang-china-amerika-serikat-terhadap-bursa-efek-indonesiaBagikan Berita Ini
0 Response to "Efek Perang Dagang China-Amerika Serikat Terhadap Bursa Efek Indonesia - Warta Kota"
Post a Comment