Search

Rencana Rights Issue KRAS Hingga Kasus Bliss Properti - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan Jumat (19/07) dengan apresiasi sebesar 0,22% ke level 6.417,44, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus memperlebar penguatannya seiring dengan berjalannya waktu. Per akhir sesi satu, IHSG menguat 0,65% ke level 6.445,13.

Sementara pada penutupan, peningkatan sebesar 1,31% pada posisi 6.456,539 dari 6.373,345 pada pekan sebelumnya.

Bursa Efek Indonesia (BEI) pun mencatat rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 15,30% menjadi Rp 9,141 triliun dari Rp 7,928 triliun pada pekan lalu. Nilai kapitalisasi pasar juga meningkat sebesar 1,38% menjadi Rp 7.402,429 triliun dari Rp 7.301,889 triliun pada penutupan pekan lalu. 

Sepanjang  2019, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 71,336 triliun dan investor asing pada hari ini mencatatkan jual bersih sebesar Rp 849,85 miliar.

Ada beberapa peristiwa dan aksi korporasi yang menarik perhatian kemarin. Selain itu juga terdapat beberapa aksi emiten yang layak disimak pada akhir pekan.

1. Krakatau Steel Bakal Rights Issue di Kuartal IV-2019

Emiten produsen baja pelat merah PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), berencana menambah modal melalui mekanisme rights issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada kuartal keempat tahun ini.

Silmy Karim, Direktur Utama Krakatau Steel menjelaskan, saat ini pihaknya sudah mengantongi ijin dari Dewan Perwakilan Rakyat menerbitkan HMETD sebesar 10% dari modal yang ditempatkan perseroan. Hanya saja, Silmy belum merinci, berapa target dana yang akan dihimpun dalam aksi korporasi tersebut.

Upaya ini, lanjut Silmy sejalan dengan upaya KRAS melakukan restrukturisasi utang dan memperbaiki kinerja perseroan.

"Fokus sekarang melakukan restrukturisasi utang dan bisnis, bagaimana kita mengoptimalisasi anak usaha. Paling cepat Kuartal IV tahun ini (rights issue)," kata Silmy Karim di Bursa Efek Indonesia, Jumat (19/7/2019).

2.Wah! Saham Tower Bersama Ditransaksikan Rp 1 T di Pasar Nego

 Transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) ditransaksikan di pasar negosiasi dalam jumlah jumbo hingga Jumat sore ini (19/7/2019), tepatnya Rp 1,07 triliun.

Dari catatan perdagangan online trading sebuah sekuritas hari ini, secara total besaran transaksi di pasar negosiasi tersebut melibatkan 269,05 juta saham perseroan dengan harga beragam, yaitu Rp 4.000-Rp 4.353/saham, jauh di bawah harga di pasar reguler Rp 4.360/saham atau terdiskon 0,16%-8,25%.

Transaksi difasilitasi oleh beberapa perusahaan pialang saham yaitu PT Macquarie Sekuritas Indonesia (broker saham berkode RX), PT J.P.Morgan Sekuritas Indonesia (BK), PT Mahakarya Artha Sekuritas (XL), dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia (CS).  

3. Rogoh Rp 140 M, Indika Kuasai 100% Saham Multi Tambangjaya

 PT Indika Energy Tbk (INDY) resmi menggenggam 100% saham perusahaan pertambangan PT Multi Tambangjaya Utama seiring dengan rampungnya transaksi penjualan 2,62 juta saham (15%) oleh Prime Empire Investment Pte Ltd.

Perusahaan investasi asal Hong Kong itu resmi menjual 2,62% saham Multi Tambangjaya kepada anak usaha Indika Energy, Indika Capital Investments Pte. Ltd.

Dengan demikian, kepemilikan saham Multi Tambangjaya terdiri dari PT Indika Indonesia Resources sebesar 85% atau sebanyak 14,88 juta saham dan Indika Capital 15%. Keduanya anak usaha Indika Energy.

4. Tajir! Manoj Punjabi Raup Rp 173 M Jual Saham FILM, Cuan 150%

 Direktur Utama PT MD Graha Utama, yang juga pemilik saham mayoritas PT MD Pictures Tbk (FILM), Manoj Dhamoo Punjabi, baru saja mendapat cuan dengan menjual sahamnya di MD Pictures.

Dari keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Manoj melaporkan telah menjual 247 juta unit saham FILM, atau sekitar 2,6% dari total jumlah saham yang tercatat.

Saham FILM yang dijual Manoj dilepas pada harga Rp 700/unit pada 9 Juli 2019. Artinya dari transaksi tersebut Manoj mendapatkan Rp 172,9 miliar.

5. Nasib Rights Issue Muamalat Tak Jelas, Tunggu Audit Lapkeu

 Rencana PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menambah modal melalu penerbitan saham baru (rights issue) melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) tampaknya masih butuh waktu panjang.

Ada dokumen yang menjadi syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah laporan keuangan perusahaan yang diaudit oleh akuntan publik.

Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji mengatakan sebelumnya perusahaan sudah melakukan pengajuan dengan menggunakan laporan keuangan Desember 2018, namun karena proses masih bergulir, masa berlakunya sudah habis sehingga perusahaan masih harus memperbaharui kembali.

6. Harga IPO Kencana Energi Rp 250-420/saham, Catat Jadwalnya!

Perusahaan yang bergerak di bisnis pembangkit listrik, PT Kencana Energi Lestari Tbk menawarkan harga Rp saham perdana Rp 250 - Rp 420 per saham dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan menargetkan bisa tercatat di papan bursa pada 20 Agustus mendatang dengan kode saham KEN.

Dalam agenda IPO ini, perusahaan ini akan melepas sebanyak sebanyak-banyaknya 977,68 juta saham biasa atau maksimal 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan demikian, dari gelaran IPO ini, perseroan membidik dana segar sebesar Rp 245 miliar hingga Rp 410 miliar.

7. Dituduh Persekongkolan Jahat, Ini Jawaban Manajemen POSA

PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) menampik ada 'persekongkolan jahat' antara perseroan, penjamin emisi dan pihak pengendali perusahaan seperti yang ditudingkan pemegang saham ritel perusahaan.

Direktur Utama Bliss Properti Indonesia Johardy Lambert mengatakan dugaan tersebut dinilai tidak benar dan tidak berdasar oleh perusahaan. Sebab, pergerakan harga saham atau waran perusahaan dinilai hanya mekanisme pasar saja.

"Dengan tegas kami sampaikan dugaan-dugaan yang dilayangkan kepada kami sebagaimana disebutkan di atas adalah tidak benar dan tidak berdasar," kata Johardy dalam siaran persnya, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (19/7/2019).

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/market/20190720144330-17-86366/rencana-rights-issue-kras-hingga-kasus-bliss-properti

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rencana Rights Issue KRAS Hingga Kasus Bliss Properti - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.